REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Mobil truk pembawa bantuan logistik dari Pemkab Indramayu untuk korban banjir di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, dijarah puluhan warga, Selasa (21/1). Dalam peristiwa yang terjadi di jalur pantura Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener itu, sopir truk juga dikeroyok hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kabag Humas dan Protokoler Kabupaten Indramayu, Wawan Idris, menjelaskan, mobil truk pembawa bantuan logistik itu berisi dua ton beras dan ratusan mie instan. Rencananya, bantuan tersebut akan disalurkan untuk korban banjir di Kecamatan Losarang dan Kandanghaur.
Namun, sopir truk, Odi (52), mengemudikan truk pembawa bantuan itu seorang diri tanpa pengawalan dari kepolisian. ''Di tengah jalan, kami menghubungi Odi untuk berhenti menunggu petugas patwal karena petugas patwal juga akan membawa obat-obatan ke arah yang sama,'' terang Wawan.
Mendapatkan perintah tersebut, Odi pun menghentikan kendaraannya di Desa Kiajarankulon, Kecamatan Lohbener. Ternyata, puluhan warga setempat memperhatikan kendaraan itu dan mereka pun langsung datang menghampiri.
Puluhan warga itu meminta agar bantuan logistik tersebut diturunkan untuk mereka. Namun, Odi berusaha mempertahankan dan memberikan penjelasan bahwa angkutan yang dibawanya merupakan bantuan Pemda untuk korban banjir. ''Puluhan warga itu tetap memaksa mengambil bantuan logistik dari dalam truk. Mereka juga menganiaya Odi hingga menderita luka bacok,'' terang Wawan.
Pascainsiden tersebut, tambah Wawan, Wakil Bupati Indramayu, Supendi menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Polres Indramayu. Hasilnya, pendistribusian bantaun logistik akan dikawal aparat kepolisian.
Kapolsek Lohbener, Kompol Agus Dwi, membenarkan adanya penjarahan tersebut. Dia menerangkan, peristiwa itu berlangsung cepat di saat lalu lintas jalur pantura padat merayap akibat banjir. ''Saat kami ke lokasi, para penjarah sudah kabur,'' ujar Agus.
Agus berharap, Pemda Indramayu selalu berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawalan distribusi bantuan logistik bagi korban banjir. Dengan demikian, peristiwa itu tidak terulang.