REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan pihaknya akan mencopot lurah, camat maupun pejabat suku dinas apabila lamban menanggapi keluhan dari warga.
"Jadi, kalau ada informasi tanggul jebol lalu sampah menumpuk di sungai maupun di bantaran sungai, maka harus cepat direspons dan segera diambil tindakan. Kalau ada keluhan lagi dari warga seperti itu maka lurah, camat, maupun suku dinasnya saya ganti," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Balai Kota, Jakarta, Selasa.
Ia mencontohkan tanggul jebol di Kali Sekretaris maupun di Makassar itu lurah dan camat harus segera melaporkan secepat-cepatnya kepada suku dinas pekerjaan umum.
Kalau tidak ada tindakan dari suku dinas bisa langsung ke dirinya. Karena kalau hal itu tidak diperbaiki maka aliran air akan menggenangi ribuan rumah warga.
"Kalau ini lolos, maka kasusnya seperti kayak Tanggul Jebol di Latuharhari seperti kemarin. Jadi kalau ada informasi keluhan itu sampai dua kali, maka pihak-pihak yang bertanggung jawab akan saya ganti," ujar dia.
Kemudian, lanjutnya, lurah maupun camat harus segera melaporkan sampah yang menumpuk di saluran air, sungai maupun bantaran kali kepada suku dinas kebersihan agar tidak menyumbat aliran air.
"Kalau ada sampah, suku dinas kebersihannya itu harus cepat. Jadi, jangan sampai lurah dan camat itu dipermasalahkan warga gara-gara masalah kecil itu. Jadi, kalau saya dengar lagi tentang itu, maka suku dinasnya saya ganti," ujar dia.
Ia juga menginstruksikan kepada jajarannya untuk memakai seragam kerja ketika turun ke lapangan agar masyarakat dapat mengetahui mereka.
"Jadi kalau ke lapangan harus pakai seragam biar tahu oh itu dari BNPB, lurah, camat, wali kota dan sebagainya," kata dia.