REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tual, Maluku dengan dukungan DPRD setempat telah membantu empat korban meninggal jatuhnya pesawat Pilatus milik PT. Intan Angkasa di kawasan Un, Minggu (19/1).
Ketua DPRD Kota Tual, Rudolf Marthen Waremra, Selasa, mengatakan, bantuan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama anak bangsa Indonesia yang mengalami musibah.
Apalagi, keluarga korban telah berada Kota Tual, setelah mendengar jatuhnya pesawat naas tersebut. "Jadi jangan dilihat dari nilai bantuan karena itu diberikan sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah dan Legislatif terhadap para korban," ujarnya.
Keempat korban juga telah menjalani otopsi di rumah sakit umum Karel Satsaitubun.
Karena itu, dia menghaturkan terima kasih kepada warga Kota Tual yang memiliki kepedulian sosial tinggi terhadap musibah pesawat naas itu.
"Warga Kota Tual sejak pesawat jatuh hingga terbakar, selanjutnya mengevakuasi korban senantisa membantu pihak berkompoten," kata Rudolf.
Dia menambahkan, tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan investigasi terhadap kecelakaan pesawat terbang tersebut.
Tim ini, menindaklanjuti dari Pusat Laboratorium Forensik, Makassar yang melakukan investigasi, kemarin (Senin).
Rudolf bersyukur karena pesawat tersebut saat jatuh tidak menerpa rumah penduduk.
Pesawat yang jatuh saat sedang berlangsungnya Sakramen Baptisan Kudus di gereja Sumber Kasih, Un itu, berada di posisi pertengahan.
"Syukur tidak ada korban jiwa maupun kerusakan rumah warga sehingga penanganannya tidak terhadap sanggahan warga Un," ujarnya.
Pesawat bermesin tunggal jenis piper dengan nomor register PA-31/IWT milik PT. Intan Angkasa ini terjatuh di kawasan pantai Un, Kota Tual sekitar pukul 12.10 WIT.
Pilot Widi Kurniawan beserta tiga awak lainnya tewas seketika sebab pesawat tersebut jatuh dan terbakar.