REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jelang pengoperasian pada awal Mei 2014 mendatang, Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dipastikan mendapat pasokan gas dari PT Pertamina (Persero) sebanyak 2,7 million metric standart cubic feet per day (mmscfd) pertahun.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) Husein Latief mengatakan, jika beberapa pelabuhan dan terminal sebelumnya bertumpu pada solar sebagai bahan bakar diesel, maka Terminal Teluk Lamong akan mengawali untuk beralih menggunakan energi listrik.
Bahkan, kata Husein, PT Pelindo III sebagai pengelola terminal Teluk Lamong juga tengah melakukan kajian untuk membangun pembangkit sendiri dengan menggunakan bahan bakar gas.
"Dari hasil pembicaraan, PT Pertamina akan memasok kebutuhan gas sebanyak 2,7 mmscfd pertahun,” kata dia seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (20/1) malam.
Sementara itu, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Prasetyadi mengungkapkan bahwa pasokan gas ini baru untuk memenuhi kebutuhan truk trailler ramah lingkungan yang akan beroperasi dari dan ke Terminal Teluk Lamong. Prasetyadi menyebutkan, kebutuhan Terminal Teluk Lamong pada tahap awal beroperasi sekitar 300-400 truk setiap harinya.
"Untuk itu, kapasitas 2,7 mmscfd dianggap sudah cukup untuk memenuhi pasokan gas pada tahun pertama pengoperasian Terminal Teluk Lamong. Kebutuhan tertinggi nantinya untuk truk trailler yang beroperasi dari Terminal Teluk Lamong menuju pergudangan maupun pabrik dan wilayah industri,” ujarnya.
Dia menjelaskan, PT Terminal Teluk Lamong nantinya akan menyediakan dua jenis pengisian. Pengisian pertama ditempatkan dalam bentuk stasiun pengisian, dan metode kedua dalam bentuk mobile.
Ada dua stasiun yang sudah disiapkan PT Pelindo III pada tahap awal. Pertama di dalam Terminal Teluk Lamong dan kedua di kawasan Kejapanan Kabupaten Pasuruan, Jatim. Selanjutnya Terminal Teluk Lamong akan menempatkan stasiun pengisian gas di dua kota di Jatim yaitu Lamongan atau Tuban untuk jalur pantura.
Prasetyadi enggan membahas harga yang telah ditetapkan untuk pasokan truk, namun pihaknya memastikan telah menyesuaikan dengan harga sebagaimana yang telah diatur dalam keputusan.
Sementara Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto menyebutkan, pasokan gas ini bisa bertambah seiring pada tahun-tahun berikutnya.
“Pasokan tersebut sudah cukup untuk tahun pertama. Tentunya ada pembicaraaan pada tahun berikutnya, khusus untuk truk yang beroperasi di Teluk Lamong,” tuturnya.