Selasa 21 Jan 2014 11:15 WIB

Warga Bengkulu Ingin Pemerintah Teruskan Pelayanan Prima

Universitas Bengkulu
Universitas Bengkulu

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sejumlah warga Kota Bengkulu mengharapkan pemerintah setempat terus menerapkan pelayanan ke masyarakat seperti saat menghadapi pelaksanaan Hari Pers Nasional 2014 di provinsi tersebut.

"Jujur, dengan adanya HPN di Bengkulu cukup membuat perubahan terutama infrastruktur seperti jalan diperbaiki serta lampu jalan pun terang di malam hari," ujar M Yusuf, warga Kota Bengkulu, di Kota Bengkulu, Senin malam.

Ia mengakui, hampir semua jalan utama di Kota Bengkulu terutama dari Bandara Fatmawati ke pusat kegiatan di Benteng Marlborough sudah mulus.

Selain itu, lanjut dia, hampir semua instansi terutama pihak hotel-hotel berhias minimal mengecat ulang tempat usahanya yang sudah memudar.

Warga lainnya, Buyung menambahkan selama tinggal di kota itu baru kali pertama melihat kota rapih dan bersih.

"Terutama di jalan protokol lebih rapih baik taman maupun lampu jalan. Nah, suasana seperti ini semestinya terus diterapkan meski nanti tidak lagi HPN," harap dia.

Namun, ia pun mengkhawatirkan suasana seperti itu hanya terjadi menjelang HPN, dan setelahnya akan kembali seperti semula.

"Karena itu, momen ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah khususnya pemkot untuk tetap mempertahankannya bahkan bila perlu ditingkatkan. Apalagi targetnya ingin mendapat Piala Adipura. Ini kesempatan emas," ujarnya.

Seorang mahasiswa dari salah satu universitas negeri di kota itu, B Muhamad mengatakan, penertiban PKL yang dilakukan Pemkot Bengkulu perlu terus dilakukan guna menjaga kenyamanan dan keindahan kota tersebut.

"Kami mendukung penertiban PKL yang tidak pada tempatnya. Sebab, mereka selain merusak keindahan juga mengambil hak publik karena berdagang seperti di atas trotoar dan lainnya," kata dia.

Ia pun mengharapkan polisi lebih ketat dan berani mengambil tindakan terhadap pengguna jalan raya yang melanggar.

"Pengendara di kota ini masih banyak yang tidak tertib. Di situ ada polisi lalu lintas masih berani menerobos lampu merah. Tetapi polisi tidak menilang, ini yang salah," katanya.

Seharusnya, lanjut dia, langsung ditangkap dan diberi surat tilang untuk memberi efek jera bagi yang bersangkutan serta pengendara lainnya.

Muhamad pun menjelaskan, pengendara sepeda motor di daerah itu sering melanggar dengan cara melawan arus lalu lintas dan itu sangat membahayakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement