Senin 20 Jan 2014 12:21 WIB

Kebanjiran, 47 SD Setop Kegiatan Belajar Mengajar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Banjir menggenangi Jalan KH Abdullah Syafe'i di Kampung Melayu Besar, Jakarta, Senin (13/1).  (Republika/Yasin Habibie)
Banjir menggenangi Jalan KH Abdullah Syafe'i di Kampung Melayu Besar, Jakarta, Senin (13/1). (Republika/Yasin Habibie)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Banjir melanda 13 kecamatan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menyebabkan puluhan ribu rumah warga terendam dan melumpuhkan jalur utama Pantura. Akibatnya aktivitas warga termasuk kegiatan mengajar dan belajar (KBM) di sejumlah sekolah terpaksa terganggu.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, Kusdinar, mengatakan, sedikitnya ada 47 sekolah dasar (SD) yang hari ini terpaksa diliburkan karena masih tergenang air dengan ketinggian bervariasi. "Seperti di SDN Mariuk, Kecamatan Tambak Dahan, ketinggian air masih mencapai 50 cm," ujar Kusdinar, Senin (20/1).

Siswa SD yang terlanjur datang ke sekolah, lanjut dia, terpaksa pulang kembali. Sebab, sekolah mereka tak memungkinkan untuk mendukung kegiatan belajar. Dengan kondisi itu, pihak sekolah mengelurkan kebijakan darurat. Yaitu, meliburkan anak-anak sampai banjir menyusut. Anak-anak tetap diminta belajar di rumah masing-masing.

Kusdinar menyebutkan, data yang masuk instansinya, dari 13 kecamatan yang banjir, sekolah yang paling banyak terendam terdapat di Kecamatan Pamanukan. Yakni, sebanyak 15 SD. Kemudian, lima SD di Kecamatan Pusakaja. Tujuh SD di Kecamatan Ciasem. Lima  SD di Kecamatan Binong. Tiga SD di kecamatan Tambak Dahan. Serta tujuh SD di Kecamatan Pusakanegara. "Data ini, masih sementara," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement