REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan berupa makanan dan kebutuhan sandang bagi para pengungsi banjir masih kurang. Masyarakat yang mengungsi di beberapa titik di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi kekurangan makanan siap saji.
"Mereka butuh makanan siap saji karena tidak ada dapur," kata Andhika Purbo Swasono, manager disaster emergency and relief management Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Andhika menjelaskan, makanan siap saji dibutuhkan karena tidak ada logistik untuk memasak. Rata-rata peralatan dapur yang mereka miliki sudah tak dapat digunakan.
Selain makanan siap saji, kata Andhika, bantuan sandang juga masih kurang. Seperti pakaian dalam untuk dewasa dan anak-anak hingga popok bayi. Distribusi susu bayi juga masih sedikit.
Bantuan logistik juga diperlukan para pengungsi. Terutama dalam memenuhi kebutuhan logistik untuk dapur darurat.
Dijelaskan Andhika, kebutuhan obat-obatan masih dalam jumlah yang mencukupi. Meski masih minim dalam obat untuk gatal-gatal hingga diare.
"Ada beberapa wilayah yang mereka terkena diare," kata Andhika. Sebab, distribusi air bersih masih kesulitan. Air digunakan warga saat ini tidak dalam kondisi bagus.
ACT memiliki 48 posko yang tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Namun ada beberapa posko yang sudah di non aktifkan karena banjir sudah mulai surut di beberapa wilayah. Sejauh ini, pendistribusian bantuan berlangsung kondusif. Hanya saja, sekitar 500 relawan di ACT masih terbilang kurang dalam menyalurkan bantuan.
"Kami masih butuh banyak tenaga relawan lagi," ucap Andhika.