REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengemukakan salah satu solusi alternatif guna mengantisipasi terjadinya kembali peristiwa banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, di masa mendatang. Yaitu dengan peninggian tanggul di sekitar danau.
"Kementerian Pekerjaan Umum segera melakukan beberapa upaya, di antaranya peninggian tanggul di sekeliling Danau Tondano dan pembuatan pintu airnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Hermanto, pembangunan berupa peninggian tanggul di sekeliling Danau Tondano setinggi satu meter diharapkan akan mulai dapat dilakukan pada tahun 2014. Dengan pembangunan peninggian tanggul tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan kapasitas tampung Danau Tondano.
Pihaknya juga akan membuatkan pintu air agar debit air yang masuk bisa dikendalikan sehingga tidak akan melebihi kapasitasnya. "Untuk mengerjakan peninggian tanggul dan pintu air kita sudah anggarkan Rp 72 miliar," kata Hermanto.
Ia mengemukakan, beberapa sungai di sekitar Manado kondisinya juga mengalami penyempitan akibat sedimentasi. Menyadari kondisi tersebut, Kementerian PU pun akan menormalisasi untuk melebarkannya menjadi 50 meter dengan alokasi dana Rp 156 miliar.
Wakil Menteri PU mengungkapkan, pihaknya juga memiliki rencana untuk membangun sebuah waduk berkapasitas 23 juta meter kubik di Manado dan mulai tahun ini direncanakan mulai mengurus sertifikasi dan membebaskan lahan.
"Kami sudah siapkan Rp 2,8 miliar untuk tanah dan Rp 700 juta untuk mengurus sertifikasinya," ucap Hermanto.
Hermanto Dardak memaparkan bahwa dibutuhkan sekitar empat tahun dan dana tidak kurang dari Rp 1 triliun untuk membangun waduk tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Hermanto yang baru meninjau kondisi banjir di Manado menyebutkan ada 32 titik longsor di sepanjang jalan dan jembatan nasional akibat banjir. Dari total titik longsor tersebut, ada delapan titik longsor yang skalanya cukup besar.