REPUBLIKA.CO.ID,MANADO--Belasan titik longsor dan putusnya badan jalan masih mengisolasi akses Tomohon-Manado, Sulawesi Utara hingga Jumat atau hari ketiga pascabencana.
Kendaraan angkot maupun motor masih bisa bergerak leluasa hingga ke Kelurahan Kinilow, Kecamatan Tomohon Utara, meskipun di ruas ini terjadi dua titik longsor dan masih menutupi sebagian badan jalan.
Akses jalan mulai tersendat selepas Kelurahan Kinilow menuju Kelurahan Tinoor melintasi perkebunan yang di sebelah kiri badan jalan berdiri tebing dengan kemiringan kira-kira 60-70 derajat, sementara di sebelah kanannya terdapat jurang sedalam seratusan meter.
Di ruas ini terjadi longsoran besar dan pohon tumbang hingga menutupi badan jalan, sementara alat berat seperti eskavator dibantu beberapa kendaraan truk sementara melakukan pembersihan di ruas ini.
Ruas jalan putus terjadi selepas jalan masuk menuju Kelurahan Tinoor, tepat di lokasi dimana kendaraan yang ditumpangi korban dr Olwin Oroh, Vano dan Edo Hermawan serta sopir Ronny Moguni terseret hingga ke jurang kira-kira sedalam seratus meter.
Ruas jalan putus lainnya juga terjadi titik Tambulinas, di mana di titik ini tim evakuasi sementara melakukan pencarian terhadap belasan korban yang diduga ikut amblas bersama badan jalan.
Beberapa ratus meter dari titik ini juga terdapat longsor besar yang menutupi badan jalan kira-kira sepanjang lima puluh meter, dan selepas Jembatan Tambulinas menuju ke arah Manado hanya terdapat tiga titik longsor yang menutupi sebagian badan jalan.
"Ruas jalan ini belum bisa dilewati karena selain sementara dibersihkan dengan alat berat, di beberapa titik juga badan jalan amblas terseret longsor," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, Robby Kalangi di Tomohon, Jumat.