Kamis 16 Jan 2014 22:32 WIB

Banjir Surut, Warga Periuk Kota Tangerang Tetap Waspada

Rep: C12/ Red: Djibril Muhammad
 Warga melintasi genangan air saat banjir melanda perumahan Ciledug indah 1, Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (16/1).     (Republika/Yasin Habibi)
Warga melintasi genangan air saat banjir melanda perumahan Ciledug indah 1, Ciledug, Tangerang, Banten, Kamis (16/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Banjir pada Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang telah surut. Namun warga tetap khawatir apabila hujan tinggi kembali terjadi banjir karena lokasi perumahan bersebelahan dengan kali sabi.

Berdasarkan pantauan, banjir telah surut namun masih terlihat genangan air pada sekitar jalan perumahan warga. Selokan pun terlihat masih dipenuhi air yang mengalir. Sejumlah warga terlihat ada yang sedang membersihkan rumahnya.

Adapula warga yang membersihkan area di sekitar jalan depan rumahnya. Jalan di kawasan perumahan pun terlihat ada yang baru di konblok. Namun ada juga konblok lama yang terlihat sudah berlubang sehingga terisi genangan air.

Perumahan tersebut terletak bersebalahan dengan kali sabi. Namun letak perumahan lebih rendah dari kali sehingga menjadi langganan banjir setiap tahun. Perumahan dan kali hanya terpisahkan oleh tanggul tembok setinggi dua meter.

Apabila hujan tinggi maka air dari kali akan meluap sehingga melewati tanggul lalu masuk ke perumahan warga. Terlihat ada tiga pasang mesin pompa pada pinggir kali tersebut.

Yayah (48 tahun), seorang warga Perumahan Total Persada RT 01 RW 07 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang mengatakan air sudah surut sejak kemarin.

"Sekarang sudah surut kemarin banjir sedengkul. Tapi tetap wasa–was, kalau turun hujan lagi pasti kali meluap dan banjir lagi ke sini," paparnya kepada Republika, Kamis (16/1).

Yayah mengaku sampai saat ini masih tetap waspada dangan merapikan barang–barang. Meskipun sebagian sudah dibersihkan akibat banjir kemarin. Ia bersyukur banjir tahun ini masih setinggi dengkul orang dewasa sehingga tidak perlu mengungsi.

Padahal tahun sebelumnya banjir mencapai dua meteran sehingga rumah tergenang sampai atapnya. Hal itu membuatnya harus mengungsi sekitar dua minggu pada tahun lalu.

"Tiap tahun kena banjir, tapi tahun kemarin yang terparah. Sekarang juga tetap siap siaga," katanya mengungkapkan.

Ia berharap ada solusi untuk penanganan banjir pada sekitar rumahnya tersebut. Namun ia memaklumi karena perumahan tersebut terletak bersebelahan dengan kali sehingga selalu jadi korban banjir. Selain itu ada perhatian dari pemerintah terhadap korban banjir yang hampir setiap tahun tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement