Kamis 16 Jan 2014 21:12 WIB

Bergabungnya Rusdi Kirana Cerminkan PKB Parpol Islam Terbuka

Rep: Indah Wulandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana menyapa wartawan sebelum mengikuti sesi pra konvensi dengan anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (29/8).
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana menyapa wartawan sebelum mengikuti sesi pra konvensi dengan anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bergabungnya bos maskapai penerbangan Lion Air, Rusdi Kirana ke PKB, dinilai sebagai bukti partai rintisan Gus Dur adalah partai Islam terbuka.

"Kalau saya melihatnya ini positif. Masuknya bos Lion Air (Rusdi) ini, langkah PKB menjadi partai Islam terbuka itu sudah cukup jelas," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saiful Umam, Kamis (16/1).

Pernyataan Rusdi menerima pinangan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar dengan alasan hutang budi kepada Gus Dur dan NU, dinilainya sebagai perspektif pribadi lainnya.

Tapi, secara hakikatnya idealisme PKB menerima segala kondisi para kader maupun simpatisannya. Peran Rusdi pun dinilai akan membawa harapan baru bagi PKB. Kesuksesan Rusdi mengelola manajemen perusahaan akan berdampak positif bagi manajemen keuangan PKB.

"Dengan masuknya Pak Rusdi ini memperkenalkan manajemen perusahaan kedalam partai itu akan lebih baik. Paling tidak ada simbol-simbol baik ke depan, kalau secara otomatis pasti baik," ujar Saiful menjelaskan.

Rusdi Kirana sebelumnya pernah diundang dalam konvensi Capres Partai Demokrat. Namun, Rusdi menolak ajakan partai pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. Rusdi lebih memilih bergabung bersama PKB. Kini, Rusdi resmi menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PKB.

"Masuk akal juga mengundurkan diri dari konvensi Partai Demokrat, karena dari segi kepartaiannya sedang turun. Keputusan Pak Rusdi itu sudah tepat, kalau melihat elektabilitas PKB yang kian menanjak," cetus Saiful.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement