Kamis 16 Jan 2014 20:58 WIB

Pelajar Tewas Tenggelam di Bekas Kubangan Pasir

Tenggelam (ilustrasi)
Tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Seorang pelajar SMPN 5 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, tewas tenggelam di bekas kubangan galian pasir milik perusahaan Cakrawala Semesta Alam.

"Kami melakukan evakuasi dengan relawan taruna siaga bencana (Tagana) di lokasi kubangan galian pasir dan menemukan jasad pelajar bernama Nurkholis Abdullah Isnaeni (14) dalam kondisi meninggal dunia," kata Kapolsek Rangkasbitung, Ajun Komisaris Pol Giyarto, Kamis (16/1).

Kecelakaan itu berawal korban berenang dengan teman-temannya setelah pulang dari sekolah pukul 14.00 WIB. Warga Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang meloncat dengan ketinggian 15 meter ke kubangan bekas galian pasir.

Namun, korban secara tiba-tiba tidak menimbul kembali ke permukaan. Melihat korban tidak menimbul ke permukaan, teman Nurkholis antara lain Robi dan Kosasih berlarian ke rumah warga untuk meminta pertolongan.

Warga setempat melakukan pertolongan dengan berenang menyisir sekitar kubangan bekas galian pasir dengan kedalaman tiga meter. Pertolongan warga itu, kata dia, tidak membuahkan hasil karena curah hujan cukup tinggi.

Sebagian warga lainya melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Kepolisian dan Tagana. "Petugas dan Tagana melakukan penyisiran dan berhasil menemukan jasad korban pukul 17.20 WIB dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi meninggal," katanya.

Ia mengatakan, keluarga korban ketika berada di rumah sakit tidak menginginkan anaknya dilakukan otopsi dengan alasan musibah. Saat ini, kata dia, korban sudah dibawa ke kediamanya untuk dimakamkan.

"Kami minta pelajar dilarang berenang di bekas galian pasir karena berbahaya dan bisa mengancam jiwa," ujarnya,

Warga Mekarsari Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan pemerintah daerah diharapkan bertindak tegas terhadap perusahaan pertambangan pasir yang tidak melakukan reklamasi penghijauan.

Sebab lokasi bekas galian pasir di daerah ini banyak dan berbahaya bagi anak-anak karena ketinggian mencapai 15-20 meter.

"Kami khawatir anak-anak menjadi korban bekas kubangan galian pasir jika dibiarkan begitu saja tanpa reklamasi penghijauan untuk mengembalikan pelestaraian lingkungan," kata Nurdin, warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement