REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Manajer Tempat Pelelangan Ikan Glayem Indramayu, Jawa Barat, Dedi Aryanto, mengatakan sekitar 90 persen nelayan Indramayu memilih berhenti melaut akibat cuaca buruk.
Menurut Dedy, Kamis (16/1), sekitar dua pekan cuaca buruk terus melanda perairan laut Jawa wilayah Indramayu, sehingga mengancam keselamatan nelayan resikonya pasokan ikan anjlok.
"Perubahan musim angin barat nelayan tidak melaut, sebulan lalu kondisi cuaca membaik produksi ikan mulai stabil, kini berhenti kembali," katanya.
Sumarno nelayan Glayem Indramayu menuturkan, angin kencang disertai gelombang tinggi membahayakan nelayan, sehingga dirinya memilih berhenti melaut, karena sering terjadi kecelakaan jika memaksakan mencari ikan.
Sejak Desember 2013, kata Kirno, gelombang laut di perairan utara Indramayu sekitar tiga hingga empat meter, bulan Februari mulai diperkirakan stabil.
Ia berharap, cuaca kembali normal supaya ribuan nelayan bisa melaut, karena kebutuhan hidup semakin tinggi, sedangkan penghasilan sulit diandalkan.