Kamis 16 Jan 2014 10:17 WIB

Tangerang dan Jakarta Perlu Bersinergi Atasi Banjir

  Beberapa petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut menggunakan perahu karet ketika membantu warga menyeberangai banjir di Kelurahan Wenang, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/1).   (Antara/Fiqman Sunandar)
Beberapa petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut menggunakan perahu karet ketika membantu warga menyeberangai banjir di Kelurahan Wenang, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (15/1). (Antara/Fiqman Sunandar)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengajak Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) membahas dan mencari solusi banjir di dua wilayah tersebut.

"Kami harap Pemkot Tangerang dan DKI Jakarta bisa duduk bareng bahas pemecehan banjir karena kedua wilayah sangat keterkaitan aliran kali dan sungai," kata Arief R Wismansyah di Tangerang, Kamis (16/1).

Arief menjelaskan, sebelumnya Pemkot Tangerang sudah melakukan koordinasi dengan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengenai pemecahan masalah banjir. Sebab, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang dialiri kali Cisadane dan Kali Sabi. Karenanya, upaya normalisasi kali dan sinergisitas kerja bersama dalam menekan titik banjir dapat terlaksana.

"Imbas dari luapan kali sabi dan cisadane yang berbatasan antara kedua wilayah sudah dibahas dan direncanakan program bersama. Sehingga, titik banjir dapat diatasi," ujarnya.

Sedangkan Jakarta, kata Arief, pembahasan dilakukan terkait rencana Jokowi membuat sodetan baru di Kali Ciliwung Bogor ke Kali Cisadane Tangerang. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi debit air dari sungai di hulu yakni sungai ciliwung dan cisadane ketika mengalir ke Jakarta.

Arief berkata, jangan sampai nantinya, Kali Cisadane menjadi pembuangan air untuk mengurangi banjir di Jakarta. Sedangkan di Tangerang terkena imbasnya.

"Maka itu, kita ingin ada pembahasan bersama dan kajian secara mendalam," katanya.

Bila sodetan tersebut nantinya mampu mengurangi titik banjir, Arief berharap, ada pengatur seperti pintu air yang dapat dikendalikan. Sehingga, tidak seluruhnya air dari kali ciliwung Bogor dilimpahkan ke Cisadane. Sebab, saat banjir merendam perumahan di Kota Tangerang, akibat luapan kali cisadane.

"Jangan sampai air dibuang ke cisadane saat kondisi air sedang penuh. Maka itu, perlu ada pintu air untuk mengatur dan mengendalikan. Jika Cisadane kosong, maka kami persilahkan saja," katanya.

Cara lain yang kini sedang dilakukan Pemkot Tangerang untuk mengurangi titik banjir yakni dengan normalisasi Kali Angke. Kali yang melintas di tiga wilayah yakni Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan DKI Jakarta, dapat mengatasi titik banjir bila selesai dikerjakan.

Untuk di Kota Tangerang, pembebasan lahan warga akan dilakukan dan selesai tahun ini. "Kalau penurapan Kali Angke selesai, maka banjir dapat ditekan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement