Kamis 16 Jan 2014 08:46 WIB

Korban Banjir Manado Meninggal Terkena Serangan Jantung

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Nidia Zuraya
Almarhum Sidi Mustikasyah, korban banjir manado yang meninggal akibat serangan jantung
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Almarhum Sidi Mustikasyah, korban banjir manado yang meninggal akibat serangan jantung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Korban Banjir Manado, tak semuanya meninggal lantaran terbawa arus banjir bandang yang datang tiba-tiba. Seorang pegawai Kantor Pegadaian Manado, Sidi Mustikasyah (41 tahun), ikut menjadi korban. Nasib tragis menimpa Didi, demikian dia disapa, saat buru-buru hendak pulang ke rumahnya begitu mendengar ada banjir bandang.

Menurut Hafiluddin Usman, sahabat Didi semasa SMA hingga kuliah, dia mendengar kabar duka yang menimpa sahabatnya itu sekitar pukul 12.00 WITA. Menurut informasi yang dia terima, Didi mendengar ada banjir bandang menerjang Kota Manado dan segera beranjak pulang ke rumahnya. Dalam perjalanan, dia menyaksikan air sudah tinggi menuju arah rumahnya. ‘’Mungkin dia kaget juga shock memikirkan anak dan istrinya di rumah. Penyakit jantungnya tiba-tiba kambuh,’’ ujar Afit, Kamis (16/1).

Saat penyakit jantung menyerang Didi, warga mencoba menolong ayah empat putra ini dengan membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun akibat banjir dan jalanan macet di mana-mana, perjalanan menuju ke rumah sakit tersendat-sendat.  Nyawa Didi pun tak sempat tertolong lagi hingga meregang nyawa di tengah perjalan.

Menurut Afit, jenazah Didi akan diterbangkan ke Makassar pagi ini, dan akan disemayamkan sejenak di rumah duka di  Kompleks Mustika Mulia Blok B4/7 Racing Centre, Makassar. Didi adalah alumnus SMA Negeri 5 Makassar dan meraih gelar kesarjanaanya di Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin. Didi meninggalkan seorang istri dan empat orang putra.

Afit mengatakan, Didi adalah sahabatnya sejak SMA hingga kuliah di Unhas. Meski berbeda fakultas, mereka kerab terlihat bersama-sama dalam berbagai kesempatan. Sewaktu SMA, mereka sempat membuat grup band dimana Didi sebagai drummer dan Afit sebagai vokalisnya. ‘’Didi sudah seperti saudara buat saya. Dia orang yang cerdas, banyak teman dari semua golongan. Solidaritasnya sangat tinggi. Saya sangat kehilangan,’’ kata Afit.

Hal senada juga diungkapkan Oki Syafruddin, rekan didi semasa SMA. Menurut  Oki, Didi dikenal sebagai sosok yang periang dan mudah bergaul. ‘’Teman kongkownya banyak, di SMA dulu, meski beda kelas dan jurusan dia bisa berteman. Didi kawan yang cerdas, selalu masuk kelas favorit juga aktif di OSIS. Kawan-kawan sering main dan kumpul di rumahnya,’’ ujar Oki.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini, banjir bandang di Sulawesi Utara telah menelan korban meninggal 13 orang, dua orang hilang dan sekitar 40 ribu jiwa kini sudah diungsikan. Di Kota Manado, lima tewas dan satu hanyut belum ditemukan atas nama Veber Sony Lowing. Di Kota Tomohon, lima orang tewas. Di Minahasa tiga orang tewas, satu hilang  atas nama Niko (54 tahun), dan satu luka berat di Kabupaten Minahasa Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement