Rabu 15 Jan 2014 19:09 WIB

Tiga Hal yang Dinilai Perlu Dilakukan KBS

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).
Foto: Antara
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Tri Setijo Puruwito menilai ada tiga hal yang perlu dilakukan Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS sebagau upaya mengurangi kematian satwa di kebun binatang yang mereka kelola.

Langkah pertama adalah jajaran direksi PDTS KBS harus mampu membenahi internal KBS. Mereka dituntut memperhatikan hal-hal sepele seperti menangani atau merangkul kubu-kubu karyawannya. Ini mengingat karyawan KBS ada yang berasal dari pengelola lama dan ada yang baru.

“Kalau bisa direksi KBS menyuruh anak buahnya membuat surat loyalitas ke perusahaan. Selain itu kalau ada karyawan yang tidak memiliki satu visi misi maka jangan dibiarkan saja karena dikhawatirkan dapat memprovokasi karyawan lain,” katanya kepada Republika, Rabu (15/1).

Langkah kedua, memperketat sistem keamanan mulai alat hingga sumber daya manusia (SDM). Pengamanan satwa dinilainya penting karena dibutuhkan sepanjang waktu, tidak hanya siang hari. Penambahan kamera pengawas (CCTV), hingga penambahan jumlah personel KBS dinilai perlu.

Yang terakhir, memisahkan antara hewan aktif dengan hewan biasa lainnya sehingga tidak ada aksi menyakiti, apalagi sampai menyeruduk antarsesama hewan.

Kebun Binatang Surabaya (KBS), Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) kembali menjadi sorotan setelah seekor anak kambing gunung betina yang berusia lima bulan ditemukan mati di kandangnya, Selasa (14/1) petang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement