Rabu 15 Jan 2014 17:40 WIB

Warga Cirebon Khawatir Banjir Susulan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Banjir (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Cirebon sejak Selasa (14/1) malam, mulai surut. Namun, warga khawatir banjir susulan akan kembali melanda wilayah mereka.

 

Berdasarkan pantauan pada Rabu (15/1) siang, ketinggian banjir yang menggenangi ratusan rumah warga di Desa Suci dan Desa Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, hanya tinggal sekitar 40 – 50 cm. Padahal sebelumnya, ketinggian banjir mencapai lebih dari 50 cm.

 

Meski banjir sudah mulai berangsur surut, namun warga khawatir banjir susulan akan terjadi dengan ketinggian yang lebih parah. Apalagi, puncak musim hujan diprediksi akan terus berlangsung hingga Februari mendatang.

 

"Kalau hujan terus-terusan turun dengan deras, pasti banjir akan kembali terjadi," ujar seorang warga Desa Suci, Liyah.

 

Liyah mengatakan, selain curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai. Hal itu terjadi akibat sungai mengalami pendangkalan. "Saya berharap ada pengerukan sungai," tutur Liyah.

 

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Maman. Dia meminta pemerintah melakukan pengerukan sungai agar dapat menampung air hujan dalam jumlah banyak. "Dengan kondisi sungai yang dangkal dan hujan deras, maka banjir akan datang lagi," kata Maman.

Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon pada Selasa (14/1) malam, juga telah merenggut korban jiwa. Tercatat, ada dua warga yang meninggal dunia.

 

Korban pertama merupakan seorang murid TK bernama Ali Nurokhman (6 tahun), warga Jalan Olah Raga 1, Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Dia tewas akibat tenggelam saat bermain di saluran irigasi yang airnya mengalir deras dan ditemukan warga pada Rabu (15/1) sekitar pukul 09.00 WIB.

 

Korban lainnya seorang bidan di Puskesmas Mundu bernama Siti Chodijah (30), warga Desa Banjarwinangun, Kecamatan Mundu. Korban diduga tewas akibat tersengat listrik.

 

Siti ditemukan pada Rabu (15/1) sekitar pukul 06.00 WIB dengan posisi tidur tertelungkup di sebelah pintu ruang poned puskesmas. Saat ditemukan, di lehernya terlilit kabel kipas angin dan hidungnya mengeluarkan darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement