Rabu 15 Jan 2014 15:41 WIB

Kematian Ibu Hamil di Sleman Didominasi Wanita Muda

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Ibu hamil (ilustrasi)
Foto: PA
Ibu hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN  -- Jumlah kematian ibu hamil di Kabupaten Sleman selama 2013 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kematian ibu hamil tersebut didominasi dari wanita muda.

Berdasarkan hasil penelusuran Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, jumlah kematian ibu hamil selama 2013 mencapai delapan kasus. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 12 kasus. "Penyebab kematian ibu hamil terbanyak karena pre-eklampasia berat yang mengakibatkan ibu kejang-kejang dan tidak sadar," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Mafilindati Nuraini, Rabu (15/1).

Penyebab kematian pada ibu hamil di Sleman, antara lain penyakit jantung, infeksi berat, kegagalan multi organ, dan emboli paru yang mengakibatkan rasa sesak tiba-tiba. Jumlah kasus yang dihimpun Dinas Kesehatan adalah kematian ibu hamil akibat kehamilan, persalinan, dan nifas.

Rata-rata usia ibu hamil yang meninggal dengan kasus terbanyak adalah 25-35 tahun, yakni empat kasus. Kematian pada ibu hamil usia lebih dari 35 tahun mencapai tiga kasus. Menurut Mafilindati, risiko kematian ibu hamil semakin tinggi karena usia tua dan banyak kehamilan. "Di samping usia, kehamilan yang lebih banyak seperti hamil ketiga atau keempat maka akan semakin berisiko (kematian)," ungkapnya.

Selain itu, kasus kematian ibu hamil di Sleman juga ditemukan pada wanita muda. Kasus ibu hamil meninggal berusia di bawah 25 tahun mencapai satu kasus. "Tidak hanya semakin tua, ibu hamil yang terlalu muda juga berisiko kematian tinggi," ujarnya.

Sementara itu, dilihat dari aspek sosial-ekonomi, kasus kematian ibu hamil tersebut didominasi dari keluarga ekonomi cukup. Hanya satu kasus kematian ibu hamil yang terjadi pada keluarga kurang mampu. Pendidikan rata-rata ibu hamil yang meninggal tersebut sudah setingkat SMA.

Untuk menekan risiko kematian ibu hamil, Dinas Kesehatan mengeklaim telah membuat manual rujukan. "Kami sudah sosialisasi ke fasilitas kesehatan dan bidan jika pasien butuh rujukan, ada banyak rumah sakit yang bisa dijadikan rujukan," ujar Mafilindati. Rumah sakit rujukan tersebut untuk mengantisipasi jika RSUD Sleman tidak dapat menerima ibu hamil karena keterbatasan tempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement