Rabu 15 Jan 2014 13:47 WIB

Uang Akil di Dalam Tembok Ruang Karaoke Rp 2,6 M

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Akil Mochtar
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Akil Mochtar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya uang milik tersangka Akil Mochtar yang disimpan di ruang karaoke rumah dinas Ketua MK di kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (15/1). Salah satu kuasa hukum Akil, Tamsil Sjoekoer mengatakan uang di ruangan karoke tersebut berjumlah sekitar Rp 2,6 miliar.

“Sekitar Rp 2,6 miliar, saya lupa apakah dolar AS atau Singapura, tapi ada berita acaranya,” kata Tamsil yang dihubungi para wartawan di KPK, Jakarta.

Tamsil membantah uang tersebut disimpan di dalam tembok ruangan seperti yang diungkap mantan Ketua MK, Mahfud MD usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK pada Senin (13/1) lalu. Ia menilai pernyataan Mahfud MD ini sangat berlebihan. Menurutnya uang tersebut memang ditemukan di dalam ruangan karaoke, tapi tidak di balik tembok. Kalau di dalam tembok, lanjutnya, berarti kliennya harus melubangi tembok namun hal itu tidak dilakukan.

Uang itu ditemukan pada saat tim KPK melakukan penggeledahan terhadap rumah dinas tersebut satu hari setelah operasi tangkap tangan (OTT) pada 2 Oktober 2013 lalu. Ia juga membantah uang tersebut merupakan hasil tindak pidana korupsi seperti yang disebutkan.

Uang itu, klaimnya, merupakan uang hasil perkebunan dan tambak budi daya ikan Arwana di Pontianak oleh perusahaan milik isterinya, CV Ratu Samagat. Rencananya uang ini akan dibagikan kepada para karyawan di perusahaan tersebut. “Uang usaha keluarganya, tambak arwana, perkebunan. Kalau enggak salah kan hari itu mau Hari Raya Idul Adha, kan dia mau bagikan kepada petani-petani,” belanya.

Sebelumnya keberadaan uang milik Akil yang disimpan di dalam tembok ruang karaoke rumah dinas Ketua MK di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, terungkap dari pemeriksaan Mahfud MD yang juga merupakan mantan Ketua MK sebelum Akil.

Usai pemeriksaan pada Senin (13/1) lalu, Mahfud mengaku ditanyakan soal keberadaan uang-uang tersebut. Pasalnya ruang karaoke di rumah dinas tersebut dibangun pada saat Mahfud MD masih menjadi Ketua MK dan menempati rumah dinas tersebut. Mahfud pun mengaku terkejut dengan keberadaan uang-uang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement