Rabu 15 Jan 2014 11:25 WIB

Puluhan Gepeng DIY Bakal Jadi Pekerja Perkebunan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Perkebunan Kelapa Sawit, ilustrasi
Perkebunan Kelapa Sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gelandangan dan pengemis (gepeng) hasil garukan yang diserahkan ke Dinas Sosial DIY ada 100 orang untuk direhabilitasi di panti sosial dan ada 15 orang yang direhabilitasi di luar panti.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi, Rabu (15/1). Menurutnya, dari 100 orang tersebut sebanyak 50 orang gepeng psikotik dan 50 orang gepeng umum. Gepeng yang psikotik masih dilakukan rehabilitasi. Sedangkan dari 50 gepeng umum sebanyak 42 orang telah bekerja di perkebunan yang luar Jawa, yakni di perusahaan swasta nasional; tiga orang dipulangkan ke tempat tinggalnya dan lima orang diprediksi turun ke jalan lagi.

''Dengan dipekerjakan gepeng di perkebunan yang berlokasi di luar Jawa, diharapkan mereka tidak kembali ke jalan,'' kata Untung. Di Perkebunan tersebut mereka mendapatkan gaji yang layak, mendapatkan tempat tinggal dan mendapatkan fasilitas kesehatan.

Gepeng yang bekerja di perkebunan sebagian besar laki-laki dan yang perempuan hanya sekitar 20 persen. Sementara itu gepeng yang di luar panti mereka dibina di wilayahnya dan kembali bekerja seperti menjadi petani, pedagang dan lain-lain.

Sementara itu, gepeng yang di luar panti biasanya Dinas Sosial DIY mendapatkan laporan dari masyarakat lalu dilakukan pembinaan oleh Dinsos. ''Alhamdulillah 15 orang gepeng di luar panti tidak kembali lagi ke jalan,''ungkap dia.

Lebih lanjut Untung mengatakan sejak 2 Desember 2013 Dinas Sosial DIY mempunyai tempat untuk Camp assesment yang berlokasi di Sewon Bantul. Selama 2013 sudah ada sekitar 250 orang gepeng yang terjaring dan diassesment. Setelah dilakukan assesment ada yang psikotik, dikembalikan ke daerah asal dan ada pula yang dibina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement