Rabu 15 Jan 2014 11:14 WIB

BMKG: Hujan Lebat Masih Guyur Jabodetabek

  Petugas BMKG mengecek tingkat penguapan air menggunakan alat evaporimeter di Stasiun Meteorologi 745, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/11).    (Adhi Wicaksono)
Petugas BMKG mengecek tingkat penguapan air menggunakan alat evaporimeter di Stasiun Meteorologi 745, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mengguyur sejumlah wilayah di Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan.

"Potensi hujan sedang sampai lebat di beberapa tempat besok (16/1), hari ini lebih banyak ke ringan dan sedang," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Prabowo di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, untuk wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat hujan diprediksi sedang hingga lebat, sedangkan Jakarta Selatan hujan ringan sampai sedang.

Di Jakarta Timur pada umumnya hujan sedang serta Jakarta Barat diprediksi hujan ringan hingga sedang.

Sementara wilayah Depok, diperkirakan pagi hari akan terjadi hujan dengan intensitas ringan namun hujan lebat pada siang dan sore. Sedangkan Tangerang hujan ringan pada pagi dan sedang di siang hari.

Namun untuk wilayah Bekasi hujan yang terjadi cenderung sedang sampai lebat begitu juga dengan Bogor hujan lebat di sore hari.

BMKG memprakirakan akhir Januari memasuki puncak musim penghujan untuk wilayah Jabodetabek sehingga curah hujan cenderung tinggi.

Sejak Sabtu (11/1) hujan terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya sehingga terjadi banjir yang merendam sejumlah wilayah di ibu kota.

Ribuan warga terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari 50 cm hingga tiga meter.

Banjir mulai surut pada Selasa (14/1) dan warga yang mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan tempat tinggal mereka dari sisa banjir.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menetapkan Jakarta Siaga Banjir dan pemerintah terpaksa melakukan modifikasi cuaca dengan biaya Rp20 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement