Rabu 15 Jan 2014 00:29 WIB

Tanpa Dolly, Prostitusi Surabaya Diperkirakan Tetap Subur

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Joko Sadewo
Katakan tidak untuk seks bebas/ilustrasi
Foto: ant
Katakan tidak untuk seks bebas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – DPRD Jawa Timur memperkirakan prostitusi di Surabaya tetap tumbuh subur meski lokalisasi Dolly ditutup. Sebab, akan tumbuh bisnis sejenis secara terselubung di sejumlah rumah hiburan malam.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Saleh Ismail Mukadar mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya seharusnya bukan hanya fokus pada penutupan lokalisasi tersebut. Namun, bagaimana dampak ke depan dan potensi merebaknya prostitusi di hotel melati dan tempat hiburan malam.

“Praktik prostitusi di Kota Surabaya tidak akan hilang, sekalipun lokalisasi Dolly ditutup. Sebaliknya, bisnis esek-esek akan tumbuh subur secara terselubung,” kata Shaleh pada wartawan saat dikonfirmasi belum lama ini.

Menurut dia, butuh perencanaan matang sekaligus regulasi yang tegas. Khususnya dalam pembangunan dan pengawasan berdirinya sebuah hotel. Kalau perlu, pasangan yang hendak menyewa kamar, diperiksa dulu statusnya. “Selain itu, antisipasi merebaknya porstitusi jalanan juga perlu diantisipasi dengan melakukan razia,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement