Rabu 15 Jan 2014 05:19 WIB

Menag: Santi Menyukai Ikan Teri

Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Antara//Andika Wahyu
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, bercerita bahwa ketika masih belajar di pondok pesantren paling suka menu ikan teri, terlebih lagi saat itu makanan tersebut paling mewah.

Kalau dahulu makan dengan menu daun singkong saja di pondok pesantren sudah bagus, apa lagi dengan menu ikan teri yang dioseng, kata Suryadharma, yang kemudian disambut tawa hadirin di Pondok Pesantren Darul Ahkam, Sukabumi, Selasa (14/1).

Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerja ke Ponpes Darul Ahkam. Hadir pada acara silaturahim tersebut mantan Kapolda Metro Jaya Adang Firman, para kader PPP. Ia mengaku bahwa ketika masih belajar di Ponpes punya cerita duka, sehingga harus prihatin tanpa mengurangi semangat belajar.

Tidak ada makanan mewah saat belajar, kata Suryadharma Ali. Tapi, dengan cara prihatin dan semangat belajar yang tinggi, toh dirinya akhirnya bisa menyelesaikan masa belajarnya dan melanjutkan ke perguruan tinggi hingga menjadi menteri (agama) seperti sekarang, katanya.

"Ya, ikan teri ditumis. Lalu nasi ditaruh di atas daun pisang. Kemudian disiram teri yang ditumis. Rasanya sedap," kata Suryadharma. Sekarang sudah jadi menteri. Cita-cita itu bisa terwujud disebabkan modal keinginan dan semangat belajar yang tinggi disertai tanggung jawab kepada Allah, orang tua, dan guru.

Menteri Agama menjelaskan, belajar ilmu tidak hanya dibatasi pada urusan hubungan antarmanusia dengan Allah saja, seperti Alquran dan hadis. Tapi, katanya, juga bidang tauhid dan ahlaq, termasuk tasauf, ilmu yang menyangkut antarmanusia dengan penciptaan-Nya.

Bagaimana mungkin santri bisa bertani dengan baik jika tak mempelajari ilmu bertani, atau mengerti tentang ciptaan Allah dalam bidang alam semesta, lanjutnya, jika tak mempelajari tata surya dan ilmu bumi lainnya. "Jadi, pelajari alam juga sebagai upaya memperkuat keimaman."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement