REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Curah hujan dengan intensitas tinggi sejak akhir pekan lalu mengakibatkan banjir melanda sejumlah titik di wilayah Jabodetabek, termasuk di dalamnya DKI Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa berpendapat, tingginya curah hujan tak lepas dari fenomena iklim ekstrem yang tengah melanda dunia akhir-akhir ini.
"Saudara tahu, Bandung saja hujan es kemarin itu. Lalu di Mesir, Timur Tengah, terjadi hujan salju. Di Eropa dan Amerika Serikat, terjadi cuaca esktrem yang luar biasa. Kita akan terkena badai, hujan terus, pengaruh dari Australia. Oleh karena itu, kita harus siap-siap," ujar Hatta kepada wartawan di kantornya, Senin (13/1).
Hatta pun meminta pihak-pihak terkait untuk tidak saling menyalahkan. "Memang sedang seperti ini (kondisinya)," kata Hatta. Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini menambahkan, hal terpenting saat ini adalah jangan sampai masyarakat terlalu menderita. Bantuan dalam bentuk apapun, termasuk santunan, mutlak diberikan.Jadi, begitu cara mendekati persoalan," ujar Hatta.
Menanggapi tindakan antisipasi yang telah dan akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta, pria berambut perak ini meyakini langkah-langkah seperti pengerukan sungai, akan membuahkan hasil. "Kalau DKI, tentu sudah menyiapkan segala sesuatunya. Kita dukung lah," kata mentan menteri perhubungan ini.
Berdasarkan keterangan pers Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budianto, Senin (13/1), genangan air terjadi di lima wilayah ibu kota. Di Jakarta Pusat, genangan di Jalan Karet Tengsin mencapai 40 sentimeter. Sedangkan di Jakarta Utara, genangan di Mangga Dua Raya tercatat 20 sentimeter.
Sementara di Jakarta Barat, ketinggian genangan bervariasi antara 20 sentimeter sampai 40 sentimeter. Di Jakarta Selatan, genangan hingga mencapai 100 sentimeter meliputi Jalan TB Simatupang, Jalan Kemang Utara dan Jalan Duren Bangka. Terakhir di Jakarta Timur, ketinggian genangan di Perum Kampung Pulo mencapai 200 sentimeter.