REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ketinggian air yang merendam sejumlah rumah di Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/1), mencapai satu meter, sehingga macetpun tak terhindarkan.
Informasi dari BPBD Tangsel menyebutkan banjir melanda perumahan Kayu Gede Serpong Utara. Ketinggian air mencapai satu meter. Titik banjir lainnya yakni di Komplek Maharta, Komplek Sekneg, Komplek Bukit Pamulang Indah da, Pondok Hijau Ciputat.
Tak hanya itu saja, banjir juga melanda Jalan Raya Serpong. Pembangunan drainase oleh Pemprov Banten yang hingga kini belum usai menambah kemacetan. Adapun penyebab banjir yakni terkait luapan sungai cisadane dan sungai ciliwung.
"Warga tetap diminta siaga sebab curah hujan masih tinggi sehingga akan adanya peningkatan debit air," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD) Kota Tangsel, Uci Sanusi.
Banjir yang melanda perumahan di Kota Tangerang Selatan telah terjadi sejak kemarin. Kini, jumlah titik banjir mengalami penambahan. Sejumlah petugas dan relawan pun telah disiagakan di beberapa tempat. Begitu pula dengan makanan sebagai kebutuhan setiap waktu.
Selain itu, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan petugas pengawas di pintu air katulampa bogor dan Jakarta untuk mengantisipasi bila adanya kenaikan debit air. "Kita sedang berkoordinasi dengan daerah lainnya," ujarnya.
Pamungkas, warga Serpong menuturkan, hujan yang terjadi sejak pagi membuat lalu lintas alami kemacetan. Sebab, ada beberapa jalan yang tergenang air hingga membuat laju kendaraan lambat.
Selain itu, ada juga kendaraan roda dua yang menepi di pinggir jalan dan menyempitkan ruas jalan. Jalur alternatif yang biasa digunakan pun terendam banjir. "Biasanya bisa menempuh jalan ke kantor satu jam tetapi kini sampai dua jam," katanya.
Perlu diketahui, hujan yang terjadi sejak kemarin membuat rumah dan jalanan terendam banjir. Tak hanya di Tangsel tetapi juga daerah lainnya seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Kota Tangerang.