REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mencatat tiga rumah warga di daerah itu diterjang tanah longsor setelah hujan deras melanda daerah itu.
"Kondisi ketiga rumah itu antara lain satu rusak berat, satu rusak ringan dan satu rumah lainnya terancam longsor," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Rangkasbitung, Minggu.
Ia mengatakan rumah warga tersebut diterjang tanah longsor karena berada di bawah perbukitan dengan ketinggian tujuh meter. Daerah perbukitan itu masuk kategori daerah rawan longsor.
Rumah warga korban longsor itu berada di Kampung Ciawi Girang, Desa Cijengkol, Kecamatan Cilograng atau berada di perbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
BPBD Lebak meminta warga yang tinggal di daerah tebing maupun perbukitan serta bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaan jika hujan deras.
Biasanya, kata dia, daerah perbukitan dan bantaran sungai menjadi langganan longsor. "Kami meminta jika hujan deras terjadi malam hari hingga terus menerus sebaiknya warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Kaprawi menyebutkan jumlah daerah rawan longsor di Kabupaten Lebak tersebar di 12 kecamatan karena lokasinya berada di perbukitan dan daerah aliran sungai.
Ke-12 kecamatan itu antara lain adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, Cilograng, Bayah, Cibadak dan Cigemblong.
"Kami selalu mengingatkan warga tetap waspada untuk menghindari jatuhnya korban jiwa," katanya.
Menurut dia, selama beberapa pekan terakhir curah hujan dengan intensitas ringan dan sedang berlangsung antara dua sampai empat jam.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan longsor karena terdapat daerah aliran sungai (DAS) juga topografi perbukitan dan pegunungan.
"Kami saat ini tetap berkoordinasi dengan TNI, Polri, PMI, Dinas Kesehatan, petugas kecamatan dan perangkat desa untuk mengatasi longsor itu," katanya.