REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat, Irman Gusman lebih memilih gaya politik apa adanya agar dipilih rakyat. Irman yang juga ketua DPD mengaku enggan melakukan politik pencitraan yang berlebihan sebagaimana marak dilakukan para politisi saat ini. "Saya mengalir saja," kata Irman kepada wartawan dalam diskusi "Capres Dari Daerah" di Jakarta, Ahad (12/1).
Irman melihat saat ini banyak politisi yang rela berdusta demi menaikan citra. Dia mencontohkan politisi banyak mengaku cinta produk Indonesia namun sebenarnya mereka lebih suka membeli barang luar negeri. "Itu namanya berdusta kepada rakyat," ujar Irman.
Sadar elektabilitasnya masih rendah, Irman mengaku siap bila mesti kalah dalam konvensi. Yang pasti saat ini dia akan berusaha keras menaikan elektabilitas. Tokh, katanya, masih ada sekitar 60 persen kelompok pemilih yang belum menjatuhkan pilihan politik.
Irman menyatakan ajang konvensi capres Demokrat sangat baik bagi demokrasi Indonesia. Lewat konvensi masyarakat diberikan ragam alternatif memilih calon pemimpin. Di sisi lain konvensi juga mendorong keterbukaan partai politik dalam melakukan rekruitment kepemimpinan nasional. "Ini angin segar buat demokrasi Indonesia, juga untuk melawan oligarki partai," katanya.