Jumat 10 Jan 2014 12:49 WIB

Kumpulkan Fakta Kematian Singa, Penyidik Kemenhut Datangi KBS

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).
Foto: Antara
Pengunjung melihat satwa Bison Amerika yang berada di kandang peraga Kebun Binatang Surabaya (KBS) Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga orang penyidik Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Indonesia hari ini (10/1) mendatangi Kebun Binatang Surabaya (KBS), Surabaya, Jawa Timur (Jatim) untuk mengumpulkan fakta terkait misteri kematian seekor singa jantan di KBS.

Kepala Sub Direktorat Penyidikan Wilayah I Kemenhut Indonesia Haryono mengatakan, matinya singa jantan bernama Michael di KBS, Selasa (7/1) kemarin mendapat perhatian khusus dari Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan. “Untuk itu, saya diminta langsung oleh Menhut untuk menuntaskan kasus ini dengan mengumpulkan bahan dan fakta kematian singa (Michael) selengkap-lengkapnya tanpa ada yang ditutup tutupi,” katanya setelah meninjau KBS di hari pertama, Jumat (10/1).

Penyidikan ini juga bertujuan supaya publik secepatnya bisa mengetahui kejadian ini secara lengkap. Di penyelidikan hari ini, ia melihat bagaimana situasi kandang, luas, dan tinggi kandang Michael. Namun sayangnya, ia enggan memberikan bagaimana hasil penyidikannya kali ini.

“Hasil penyidikannya masih terlalu dini untuk diungkap. Saya tidak akan memberikan pernyataan karena penyidik bekerja berdasarkan fakta, bukan berdasarkan persepsi, opini atau analisis,” ujarnya.

Namun penyidik Kemenhut berjanji akan segera mengungkap hasil penyidikannya jika seluruh bahan dan fakta sudah terkumpul lengkap. Tetapi kedatangan pihaknya di KBS kali ini ditemukan beberapa hal. Pertama, Kemenhut mengapresiasi langkah KBS yang melaporkan kematian Michael ke pihak Polrestabes Surabaya sehingga pengungkapan kasus bisa menjadi semakin jelas.

Apalagi, polrestabes Surabaya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Untuk itu, penyidik Kemenhut mendukung sepenuhnya langkah polisi dalam mengungkap kematian Michael.  “Tujuan kami kesini adalah untuk membantu polisi dan memberikan supervisi kepada rekan-rekan KBS. Jadi kami tidak berjalan sendiri,” katanya.

Ia tidak bisa memperkirakan sampai berapa hari ia menyelidiki kematian Michael di lapangan. “Yang jelas ada atau tidak ada Kemenhut, rekan-rekan di Balai Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan kepolisian saling bahu-membahu mengungkap kasus ini,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement