REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berdoa bagi kesembuhan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, yang kini dirawat di Rumah Sakit Santo Borromeus akibat serangan jantung. "Saya langsung memanjatkan doa ketika mengetahui Kang Umuh masuk rumah sakit. Semoga kondisi beliau segera membaik," kata Ahmad Heryawan, dalam siaran persnya, Jumat.
Pada saat yang sama, Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan juga menyampaikan imbauan agar jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat turut mendoakan agar Umuh Muchtar segera sembuh.
Ia menyatakan harapannya agar selama mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Borromeus Bandung, Umuh dapat memperoleh penanganan maksimal. "Tim dokter tentu memberikan yang terbaik untuk kesembuhan Kang Umuh. Kita semua, para pecinta sepakbola di Jawa Barat, khususnya personel Bobotoh maupun Viking dan lainnya, berharap Kang Umum segera sembuh," katanya.
Dirinya menambahkan, seusai mengikuti agenda dinas dari Jakarta, Jumat siang langsung menjenguk Manajer Persib Umum Muchtar di rumah sakit. "Insya Allah, saya dari Jakarta langsung ke rumah sakit," kata Aher.
Umuh, sosok sentral kesebelasan kebanggaan warga Jawa Barat, menderita serangan jantung pada Kamis, 9 Januari 2014. Pipin, istri Umuh, di rumah sakit menyatakan harapannya kepada para pecinta Persib Bandung agar mendoakan untuk kesembuhan tokoh sepakbola ini. "Mohon doanya dari semua pihak untuk kesembuhan Bapak," ujar Pipin.
Sang istri menjelaskan, Umuh masuk rumah sakit di tengah kesibukannya menjalankan tugas mengurusi Persib khususnya, dan persepakbolaan Jawa Barat umumnya. "Sebelumnya Bapak sibuk di Malang, Jawa Timur. Ada pekerjaan penting di sana. Sepulang dari sana, Bapak mengeluh sakit," tutur Pipin lagi.
Masuk RS Borromeus, Umuh langsung menjalani operasi. Tim dokter melakukan operasi untuk memasang balon. Pemasangan cincin (ring) di jantung belum dilakukan sebab kondisi Umuh lemah. Jajaran pimpinan PT Persib Bandung Bermartabat yang menaungi klub kesayangan warga Jabar telah membesuk Umuh. Mereka diterima istri Umuh.