REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendekati pemilu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) enggan berkomentar banyak terkait niatnya ikut pilpres. Ia lebih memilih menyerahkan keterpilihannya kepada Tuhan dan masyarakat Indonesia.
Karena, katanya, segala sesuatu masih sangat mungkin berubah. "Saya hanya menawarkan diri kepada masyarakat untuk mengajarkan politik secara rasional," kata Mahfud saat berkunjung ke Republika, di Jakarta, Kamis (9/1).
Dalam berpolitik, lanjutnya, tak ada hal yang pasti. Apalagi, konsolidasi politik menjelang pemilu belum bisa dilakukan saat ini.
Menurutnya, sebagai umat beragama, lebih baik menyerahkan kepada tangan Tuhan. "Saya tahu bahwa penentunya Tuhan. Ya harapan saya untuk terus bergerak, dan sebagai orang politik, saya tahu masih banyak yang bisa berubah," ujar capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.