REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Para petani di Kabupaten Semarang mengaku risau dengan kebijakan pemangkasan kuota pupuk bersubsidi untuk alokasi tahun 2014.
Mereka mendesak kepada pihak-pihak terkait agar bisa menjamin ketersediaan komoditas kebutuhan pertanian ini hingga di tingkat petani (pengguna).
Para petani beralasan tanpa jaminan ketersediaan bagi petani, pemangkasan jatah pupuk ini berpotensi mengganggu kebutuhan petani.
“Ketersediaan pupuk ini dapat menjadi persoalan serius bagi petani,” ungkap Huri (45), salah seorang petani di Desa/Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Kamis (9/1).
Ia mengaku sudah mendengar kabar pemangkasan kuota pupuk bagi Kabupaten Semarang ini. Prinsipnya, para petani menghendaki jangan sampai terjadi kekurangan.
“Harapan kami, pupuk juga jangan sampai membebani para petani kembali,” ungkap ketua kelompok tani (poktan) Tri Marga ini.