REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta konvensi capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mendukung pelaksanaan otonomi daerah (otda). Ia mengatakan, otda merupakan cara untuk percepataan kesejahteraan rakyat. "Tujuannya baik. Aplikasinya salah," kata Pramono di Jakarta, Rabu (8/1).
Mantan KSAD itu menilai, pelaksanaan otonomi daerah ke depan harus mengalami perbaikan sehingga sesuai tujuan awalnya. Antara lain, harus ada penataan ulang pelaksanaan otonomi daerah. Kemudian, harus ada pengawasan ketat terhadap penggunaan anggaran.
Karena selama ini sudah sekitar 300 kepala daerah yang tersangkut masalah hukum dan sebagian besar merupakan kasus korupsi. "Kalau korup, bocor di mana itu. Diawasi, diketatkan, tapi jangan dikembalikan ke (sistem) seperti dulu," kata dia.
Selain otda, Pramono juga menekankan soal pemerataan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah cukup baik, sekitar enam persen. Karenanya, harus bisa dirasakan secara merata. "Ini butuh penataan. Jangan terjadi di sentra, di Jawa saja," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Pramono juga mengatakan, harus ada perhatian terhadap masyarakat yang hidup di perbatasan dan pulau terluar Indonesia. Karena masyarakat di sana masih kekurangan dan hidup dalam keterbatasan.
Ia berharap ke depan perhatian kepada masyarakat di perbatasan dan pulau terluar akan lebih besar. "Harus. Karena mereka pun bangsa Indonesia yang berada di depan," ujar dia.