Rabu 08 Jan 2014 23:50 WIB

Pengamanan Pemilu Dimulai Maret 2014

Sutarman
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia mulai mengamankan tahapan pemilu pada 16 Maret 2014 mendatang atau seiring dimulainya kampanye pemilu legislatif (pileg).

"Tanggalnya mulai kampanye pileg, tanggal 16 Maret, selama 224 hari sampai dengan proses pelantikan presiden," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (8/1).

Sutarman menjelaskan dalam 224 hari tersebut, pengamanan juga dibagi ke dalam 21 hari kampanye, tiga hari masa tenang dan satu hari pencoblosan pada 9 April mendatang. Selain itu, lanjut dia, juga ditambah dengan pelantikan anggota DPR, DPD dan DPRD. "Jadi totalnya 224 hari, persiapan sudah kita lakukan dari sekarang seperti pengamanan logistik pemilu, kotak suara juga sudah kita amankan," katanya.

Dia berharap dengan pengamanan tersebut, Pemilu 2014 berjalan dengan aman dari masa kampanye, pencoblosan hingga pelantikan.

Sebelumnya, dia juga menyoroti kerawanan dalam politik uang (money politic) dan kampanye hitam (black campaign) dalam Pemilu 2014. "Kerawanan adanya 'money politic' (politik uang) yang mempengaruhi seseorang untuk memilih parpol atau orang tertentu dengan uang. Selain itu, intimidasi lain yang akan kita petakan dan sudah dipetakan oleh para Kapolda," katanya.

Menurutnya, selain kampanye hitam, kemungkinan ancaman terorisme juga ada yang akan menimbulkan aspek yuridis maupun kerawanan sosial lainnya. "Kita akan mengambil langkah antisipasi melalui kegiatan preventif, cipta kondisi dan penegakan hukum apabila ada pelanggaran hukum," katanya.

Pihaknya juga akan bekerja sama dengan masyarakat untuk pelaporan gangguan keamanan dan ketertiban.

Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh anggota Polri untuk menyiapkan seluruh kemampuan dalam menghadapi dan mengamankan seluruh tahapan Pemilu 2014, sehingga dapat berjalan aman dan lancar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement