REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai kondisi pasokan dan harga jual gas elpiji baik untuk 12 kilogram maupun 3 kilogram di Jawa Barat masih relatif aman. Ia mengungkapkan hal itu setelah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah tiga titik penjualan elpiji, Kamis (8/1).
"Secara umum di Jabar aman," ujar Heryawan kepada wartawan. Meski begitu, ia mengingatkan jika ada pangkalan dan agen yang menjual elpiji di atas harga eceran yang telah ditentukan Pertamina, maka terancam diputus hubungan usahanya. Hal itu untuk meminimalisir kehadiran spekulan.
Heryawan juga meminta PT Pertamina untuk menambah pasokan ke daerah terpencil di Jabar yang jarak ke SPBE jauh. Menurutnya, daerah Garut Selatan, Sukabumi Selatan perlu didorong untuk membangun SPBE agar disparitas harga tidak terlalu jauh.
Heryawan mengatakan, khusus untuk gas 12 kilogram, jika harga di jual di Jabar mencapai lebih dari Rp 100.000 per tabung masih terbilang normal. Bahkan, untuk daerah yang jauh dari agen atau sub agen,harga Rp 120.000 per tabung menurutnya tidak masalah.
"Kalau ada agen yang menjual dengan harga lama, saya perkirakan mereka akan menjual dengan harga yang sekarang. Pasti menyesuaikan," katanya.