REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Sirad membahas penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) NU yang rencananya akan digelar pada bulan Mei 2014 mendatang di Jakarta.
"PBNU berencana akan menggelar Munas di Jakarta. Jadi kami sebagai tuan rumah. Kita bahas itu aja. Sembilan puluh persen di masalah persiapan Munas," ujar Joko Widodo saat mengunjungi Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut dia, kunjungan kali ini bertujuan untuk silaturrahmi dengan para ulama serta pengurus PBNU lainnya dan tidak terkait dengan masalah sengketa tanah NU.
"Kalau masalah sengketa tanah itu masalah kecillah. Itu lahan NU, jadi bukan jadi masalah," kata dia.
Ia mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai permasalahan lahan di dekat Mall Taman Anggrek.
"Belom, masih mau dilihat di lapangan, jadi saya belum bisa ngomong, makanya satu atau dua hari kedepan saya mau lihat ke lapangan," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj mengatakan musyawarah nasional (Munas) NU itu sangat penting dan biasanya dibuka oleh Presiden.
"Oh ya pasti tuan rumah. Diadakan bulan Mei di Jakarta. Munas itu sangat penting, biasanya malah presiden yang buka. Kita minta mau silaturahmi, tapi kata Pak Jokowi gantian dia yang silaturahmi ke sini," kata dia.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab dipanggil Jokowi itu menyempatkan diri untuk menyambangi ruangan perpustakaan bernama Pojok Gus Dur di lantai 1 Gedung PBNU.
Jokowi mencermati berbagai foto Gus Dur yang terpajang di sana dengan segala rupa. Ada foto yang berbentuk karikatur maupun potret lainnya dari tokoh Indonesia itu.