Rabu 08 Jan 2014 02:15 WIB

Pemimpin Harus Dilihat Jejak Rekamnya

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hazliansyah
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Endriartono Sutarto menyebut fenomena kegemilangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai hal yang aneh.

Menurutnya, tingginya elektabilitas Jokowi lantaran orang nomor satu di DKI itu sering jadi pemberitaan media. Padahal menjadi seorang pemimpin wajib dilihat rekam jejaknya.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Siti Zuhro mengatakan, masyarakat di negara yang berkembang memang memiliki kecenderungan mengagumi pemimpin yang kharismatik dan populis.

"Tentunya masyarakat sangat menggandrungi tokoh yang mampu membaca tren kebutuhan masyarakat," kata Siti ketika dihubungi wartawan, Selasa (7/1).

Dia mengakui, sosok bersahaja dan sederhana seperti Jokowi menjadi cerminan masyarakat luas. Di saat hedonisme dan oportunis yang tinggi baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif tidak lagi amanah, kemudian berjamaah korupsi, lalu muncullah idola seperti Jokowi.

Kegemilangan Jokowi, kata dia, tidak muncul begitu saja. Ia punya kharismatik sama seperti Soekarno dan Soeharto. "Model mitos itu bukan baru di Indonesia, masyarakat Indonesia memang terobsesi memiliki pemimpin impian," bebernya.

Siti menilai kritikan Endriartono terhadap Jokowi dipengaruhi latar belakangnya sebagai komandan militer yang mempunyai kepemimpinan dan ketokohan.

"Endriartono paham betul soal itu, karena kan karier tentara dari bawah. Hanya politik saja yang bisa loncat, makanya dia sangat heran sekali (jokowi), kok bisa jadi kutu loncat, dia juga bingung," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement