Selasa 07 Jan 2014 21:39 WIB

Pakar: Pengguna Putaw Beralih ke Obat Resep

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Obat-obatan (ilustrasi).
Foto: http://unitednews.com.pk
Obat-obatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Saat ini  terjadi penyalahgunaan obat-obat resep atau psycoactive prescription drugs (PPD) di kalangan remaja, kata Guru Besar Universitas Hasanuddin, Makassar Prof Nurul Ilmi Idrus, di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM, Selasa (7/1).

Dalam risetnya di Makassar dan Yogyakarta tentang penyalahgunaan resep obat di kalangan remaja, Nurul menemukan jenis obat resep seperti somadril, subutex, subuxon, calmlet, dan tramadol sangat dikenal di kalangan pengguna narkoba di Makassar. Sementara di Yogyakarta, jenis obat Calmlet serta reclona yang cukup populer.

Di samping itu, salah satu yang sangat banyak digunakan pula adalah dextromethrophan yang merupakan obat batuk kering. ‘’Untuk mendapatkan efeknya, mereka bahkan bisa mengonsumsi dalam dosis tinggi, yakni sampai 50 tablet sekali minum,’’kata Nurul.

Para pengguna menganggap, mengonsumsi obat resep lebih aman dibanding menggunakan putaw. Obat resep dirasa lebih murah harganya. Mereka pun bisa dengan mudah memperolehnya terutama saat punya resep dari dokter atau psikiater.

Para pengguna menganggap, mengonsumsi obat resep lebih aman disbanding menggunakan putaw. Obat resep dirasa lebih murah harganya. Mereka pun bisa dengan mudah memperolehnya terutama saat punya resep dari dokter atau psikiater. Selain itu, mereka juga menganggap, obat-obat resep bukanlah narkotik dan tidak menyebabkan efek ketergantungan atau adiktif.

Nurul menambahkan, para pengguna obat resep tidak merasa dirinya pengguna narkoba. Di lain sisi, pihak kepolisian pun tidak memiliki dasar yang cukup kuat untuk menindaklanjuti proses hukumnya. Seperti halnya kasus di Makassar, kata dia, para pengguna obat resep biasanya langsung dilepas setelah diberikan pengarahan dan nasihat.

‘’Di Indonesia, penggunaan obat-obatan mulanya didominasi oleh cannabis atau daun ganja. Kemudian pada pertengahan 90-an, itu penggunaan heroin atau putaw mulai meningkat. Kini obat-obat resep menjadi tren di kalangan mereka, Meski obat-obat tersebut banyak merupakan amphetamine,’’ jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement