REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) cabang Daerah Istimewa Yogyakarta menjagokan mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD sebagai calon presiden untuk pemilihan presiden 2014. Mahfud dianggap beprestasi selama di MK dan aktif di Nahdlatul Ulama (NU).
"Deklarasi dukungan Mahfud MD jadi capres disamping dari pengurus cabang PKB Yogyakarta, juga seluruh pimpinan cabang NU DIY," ujar anggota DPR RI dari PKB DIY, Agus Sulistiyono dalam deklarasi dukungan capres Mahfud MD di Sleman, Selasa (7/1).
Mahfud dijagokan jadi capres dari PKB DIY lantaran dinilai mampu mengemban amanah di MK. Dia dinilai mampu menegakkan hukum. Selain itu, Mahfud dinilai merupakan kader NU dan PKB yang ikut membesarkan partai.
Pemilihan Mahfud juga terkait dengan posisinya sebagai menteri pertahanan pada masa pemerintahan Gusdur. Mahfud dinilai mampu melanjutkan amanat dari Gus Dur. "Mahfud MD orang yang meneladani apa yang dilakukan Gus Dur," ujarnya.
Dukungan untuk Mahfud diklaim juga berasal dari PKB Jawa Tengah dan Jawa Timur. Agus menilai Mahfud cukup dikenal di Yogyakarta. "Siapa yang tidak tahu pak Mahfud mulai dari kalangan kampus, akademisi, di Yogya, saya yakin akan tahu Mahfud MD," katanya mengungkapkan.
Di Yogyakarta, PKB sendiri menarget bisa mendapat 1,5 juta suara dari pemilih sekitar 2,7 juta. "Memang kalau 100 persen suara tidak mungkin," ujar Agus.
Terkait dengan perolehan suara PKB, Agus mengatakan partainya akan tetap bertekad mencapreskan Mahfud MD, tanpa ada opsi calon wakil presiden. Akan tetapi, jika hasil suara PKB dalam pemilihan legislatif kurang dari 20 persen, Agus mengatakan pihaknya akan membangun koalisi.
"Saya tidak mau berandai-andai (soal Cawapres), kami bertekad untuk capreskan Mahfud MD kalau hasil pileg PKB 20 persen bisa usung presiden sendiri," tuturnya.
PKB Yogyakarta mewacanakan Mahfud MD dapat berpasangan dengan Jusuf Kalla. Hal itu karena Mahfud dinilai mempunyai basis massa kuat di Jateng, DIY dan Jatim termasuk Madura. Sementara, JK dianggap memiliki basis kuat di luar Jawa.
Capres dari PKB Yogyakarta tersebut berbeda dengan PKB Jawa Barat yang mendukung Rhoma Irama. Agus mengaku PKB memberi peluang sejumlah capres mulai dari Jusuf Kalla untuk luar Jawa hingga Rhoma Irama di Jawa Barat.
Namun, Agus membantah PKB tidak memiliki suara bulat terkait capres. "Ini bukan persoalan bulat atau tidak bulat, mekanisme capres nanti ditentukan DPP (Dewan Pengurus Pusat), siapa yang layak dicapreskan," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Gunung Kidul, Rojak Harudin mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi untuk pencapresan Mahfud. Dia mengklaim masyarakat merespon positif pencapresan Mahfud.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Gunung Kidul untuk mengambalikan suara warga NU ke PKB," ujarnya.