Selasa 07 Jan 2014 20:50 WIB

SBY: Piala Dunia Perayaan Perdamaian dan Perbedaan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Didi Purwadi
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memegang Trofi Piala Dunia saat menerima delegasi Asosiasi Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) di Lapangan Tengah Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/1).   (Republika/Agung Supriyanto)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memegang Trofi Piala Dunia saat menerima delegasi Asosiasi Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) di Lapangan Tengah Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkesempatan memegang dan mengangkat tropi Piala Dunia. Kesempatan yang hanya diberikan kepada kepala negara dan pemenang pertandingan sepak bola tingkat dunia itu.

Presiden SBY berterima kasih karena Indonesia kembali terpilih untuk menjadi salah satu tempat pemberhentian FIFA World Cup Trophy Tour 2013/2014. Ia juga sempat berharap agar suatu saat nanti tim nasional Indonesia bisa ikut berpartisipasi di Piala Dunia.

Presiden Yudhoyono mengatakan Piala Dunia tak sekadar permainan bola biasa, tetapi ia ikut mencerminkan dan merayakan perdamaian dan perbedaan.

“Piala Dunia tidak hanya sekadar even olah raga, tetapi even yang ikut merayakan perdamaian dan perbedaan,” katanya saat memberikan sambutan singkat di halaman tengah kantor presiden, Jakarta, Selasa (7/1).

Ia mencontohkan saat Piala Dunia sebelumnya ketika final antara Belanda dan Spanyol berlangsung. Banyak masyarakat Indonesia yang merayakan kemenangan Spanyol, tetapi di saat yang sama banyak pula yang menelan kekecewaan.

Karena itu, ia beranggapan sepak bola terutama Piala Dunia bisa menyatukan perbedaan dalam perdamaian.

“Pemain sepak bola seperti prajurit modern yang bertanding demi negaranya. Tapi, di Piala Dunia, perbedaan-perbedaan itu bisa melebur dalam persahabatan dan saling bersikap sportif,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement