Selasa 07 Jan 2014 20:31 WIB

Proyek Pesawat Korean Fighter Xperiment-IFX Jalan Lagi

Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro (kiri) bersama Menhan Korea Selatan General (ret.) Kim Kwan-Jin (kanan) saling bertukar replika pesawat terbang jenis CN 235 usai penandatanganan kerjasama pertahanan RI-Korea Selatan di Kantor Kementerian Pertahan
Foto: ANTARA
Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro (kiri) bersama Menhan Korea Selatan General (ret.) Kim Kwan-Jin (kanan) saling bertukar replika pesawat terbang jenis CN 235 usai penandatanganan kerjasama pertahanan RI-Korea Selatan di Kantor Kementerian Pertahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan menyatakan, proyek pengembangan "Korean Fighter Xperiment" (KFX)/"Indonesian Fighter Xperiment" (IFX) yang sempat tertunda kini kembali dilanjutkan.

Proyek itu adalah kerja sama Pemerintah Indonesia bersama dengan Korsel melalui "Defense Acquisition Program Administration".

"Ada berita gembira bahwa pengembangan pesawat KFX/IFX dilanjutkan. Beberapa waktu lalu berhenti, tetapi sekarang sudah disetujui parlemen Korsel dan ditindaklanjuti," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, usai Rapim Kemhan yang dihadiri Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan di Kemhan, Jakarta, Selasa (7/1).

Proyek produksi bersama pesawat KFX antara Indonesia dan Korea Selatan yang telah disetujui pada tahun 2011, telah berhasil menyelesaikan tahap pertama yaitu technology development phase (TD Phase) pada Desember 2012.

Dalam pelaksanaan TD Phase selama 20 bulan pihak Indonesia dan Korea telah membentuk "Combine R&D Centre" (CRDC) dan telah mengirim sebanyak 37 engineer Indonesia yang merupakan kerja sama kedua negara di CRDC untuk melaksanakan perancangan pesawat KF-X/IF-X bersama engineer Korea.

Menurut Menhan, tidak ada perubahan dalam kerja sama dengan Korsel, meski proyek bersama itu tertunda lantaran ada pergantian pemerintahan baru dan parlemen baru.

"Mereka minta ke kita dan ternyata sudah diuji. Keputusannya sudah 'On'. Apa yang kami lakukan dulu kita lanjutkan ke tahap berikutnya, akhir rencana kerja kedua kita sudah punya prototipe KFX dan IFX," tuturnya.

Terima Kepastian

Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, Kemhan menerima surat konfirmasi dari Korsel pada 3 Januari 2014 tentang kepastian dilanjutkannya proyek bersama itu.

Dalam surat konfirmasi itu disebutkan, budjet tahun 2015 sudah diputuskan parlemen Korea Selatan bahwa akan mengeluarkan anggaran untuk KFX 20 juta dolar AS dan Indonesia sebesar 5 juta dolar AS.

"Tahun 2015, kita masuki 'development manufacturing', sehingga pada 2014 ini kita akan segera siapkan personel enginering kita. Desain center Indonesia di Bandung akan kembali bekerja aktif 2015," paparnya.

Pesawat tempur KFX adalah pesawat tempur generasi 4,5 atau setingkat dengan pesawat F-18 milik Amerika Serikat. Artinya, pesawat ini lebih canggih dari pesawat tempur yang dimiliki Indonesia, termasuk pesawat F-16 dan Sukhoi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement