REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA -- Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Jatinegara menanggung seluruh biaya melahirkan Mutia, wanita yang melahirkan di halte Transjakarta Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, Ahad (5/1) malam kemarin.
Marni (42 tahun), bidan dan perawat di Puskesmas Jatinegara mengatakan, sebetulnya pihaknya melayani pelayanan Jampersal (Jaminan Persalinan) dengan syarat menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
"Tapi karena pasien tidak memiliki identitas resmi, maka Puskesmas Jatinegara-lah yang menanggung biaya perawatan sang ibu dan bayinya yang baru lahir serta pemantauan pada ketiga anak kandungnya yang lain," tutur Marni, Selasa (6/1).
Berdasarkan observasi yang dilakukan, wanita berusia 32 tahun itu didiagnosa mengalami "G4 P3 A0 hamil aterm". Saat ini kondisi Mutia sudah lebih baik.
Dia bercerita, awalnya akan pergi ke Tanah Abang karena ada keperluan. Tapi ia berhenti sejenak untuk shalat Maghrib di Masjid tak juh dari halte transjakarta itu.
Ketika hendak melahirkan, saya merasa sekujur tubuh kedinginan. Perut pun terasa mules, seperti mau buang air. Tapi saya sepenuhnya sadar, tidak pingsan," tutur Mutia sambil menyusui bayinya.
Menurut Mutia, usia kandungannya baru berumur enam bulan. Sehingga diperkirakan baru akan melahirkan tiga bulan mendatang. Ia pun berencana akan melahirkan di Surabaya, di rumah keluarganya. Namun usia kandungan ternyata sudah mencapai sembilan bulan menurut dokter.
"Saya tidak punya saudara di Jakarta. Hingga saat ini belum ada satu pun keluarga yang menjenguk ke sini. Saya asalnya dari Bali, kalau almarhum suami dari Kalimantan," ujar Muthia dengan suara perlahan.
Saat itu Muthia juga membawa ketiga anak kandungnya lainnya yang masih berusia dini. Mereka adalah Rafli (7 tahun), Gibran (4 tahun) dan Syifa (2 tahun).