Senin 06 Jan 2014 13:31 WIB

Meletus 115 Kali, Sinabung Terus Erupsi

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Dewi Mardiani
Seorang petani menyemprotkan pestisida dengan latar Gunung Sinabung yang memuntahkan abu ke udara di desa Sibintun di Kabupaten Karo, Sumut, Senin (25/11).  (Reuters/Beawiharta)
Seorang petani menyemprotkan pestisida dengan latar Gunung Sinabung yang memuntahkan abu ke udara di desa Sibintun di Kabupaten Karo, Sumut, Senin (25/11). (Reuters/Beawiharta)

REPUBLIKA.CO.ID, ​JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sejak  Sabtu (4/1)  hingga Senin, (6/1) Gunung Sinabung terus-menerus meletus hingga 115 kali. Meski terus meletus, Sinabung juga erupsi sebanyak 106 kali, gempa hibrid 1.545 kali, dan guguran awan panas sebanyak 426 kali.

Gempa hibrid yang mencapai ribuan kali tersebut, ujar Sutopo, menandakan bahwa suplai magma ke permukaan masih berlangsung secara intensif. "Bahkan kondisi kubah lava terlihat sudah mulai ada yang meluber ke arah timur, guguran baru sejauh 500 meter," ujarnya.

Apabila suplai dari bawah masih berlangsung, terang Sutopo, maka guguran awan panas akan masih berlangsung menerus dan dapat meluber ke arah timur. Akibat lain lain letusan yang terjadi akan disertai dengan lontaran material 2 sampai 6 cm dalam radius 5 KM. Hingga saat ini luncuran awan panas ke arah tenggara selatan dengan jarak hingga mencapai 4,5 Km.

 

Letusan Sinabung yang terus-menerus, kata Sutopo,menyebabkan pengungsi terus bertambah. Saat ini pengungsi berjumlah 21.893 jiwa (6.815 KK) tersebar di 33 titik pengungsian. Pengungsi, ujar Sutopo, sebanyak 1.204 jiwa, 179 ibu hamil, dan 606 bayi ikut mengungsi. Pengungsi berasal dari 25 desa dari empat  kecamatan di Kabupaten Karo.

Menurut Sutopo, seiring dengan perpanjangan masa tanggap darurat hingga 18 Januari 2014, terjadi pergantian Komandan Tanggap Darurat (KTD). Saat ini KTD  dijabat oleh Kepala Dinas Perhubungan Karo, Kolonel Prince Meyer Putong, yang sebelumnya menjabat Dandim Karo selaku KTD, saat ini sebagai Waaslog Kodam Bukit Barisan.

 

Masyarakat, lanjut Sutopo, dihimbau untuk selalu waspada. "Status Sinabung tetap Awas (level IV) dengan radius 5 Km dan 7 Km di sisi tenggara jalur awan panas harus dikosongkan penduduknya," katanya.

Sutopo memperingatkan, adanya material abu dan pasir vulkanis di sisi tenggara dan selatan dapat berpotensi menjadi lahar dingin jika hujan berintensitas tinggi. Makanya masyarakat harus terus berhati-hati dan waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement