Senin 06 Jan 2014 11:24 WIB

Polisi Amankan Demo di Terminal Lebak Bulus

Terminal Lebak Bulus
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Terminal Lebak Bulus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 444 personil gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) dan Polsek Cilandak mengamankan aksi unjukrasa penolakan rencana penutupan Terminal Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus.

"Informasinya massa yang turun mencapai 1.000 orang," kata Kepala Polsek Cilandak Komisaris Polisi Sungkono di Jakarta Senin (6/1). Polda Metro Jaya menyiapkan kendaraan taktis "Watercannon" dan Baracuda guna mengantisipasi aksi massa yang anarkis. Sungkono mengatakan pihak kepolisian akan melayani dan menjaga massa yang berunjuk rasa agar tertib dalam menyampaikan aspirasi di muka umum.

Sejumlah massa yang terdiri dari sopir, kernet bus, pedagang dan kuli angkut (porter) beerunjuk rasa menolak rencana penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menutup Terminal AKAP Lebak Bulus terkait rencana pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Pengunjuk rasa meminta kepada Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi untuk berdialog dengan masyarakat yang mencari penghasilan di terminal tersebut.

Selain itu, massa juga meminta pihak pemerintah setempat menyediakan tempat baru untuk merelokasi para pedagang atau masyarakat yang mencari nafkah di Terminal Lebak Bulus. Pengunjuk rasa mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta membangun MRT, namun harus merelokasi tempat yang layak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement