Senin 06 Jan 2014 10:57 WIB

Pemerintah Harus Dukung Industri Kreatif

 Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif lampu boneka kerta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pengunjung mengamati hasil karya industri kreatif lampu boneka kerta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2012 di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Rabu (21/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Industri kreatif menjadi sektor yang mulai diminati banyak kalangan. Potensi sektor industri kreatif di Indonesia, terutama Jakarta, menurut calon anggota DPD daerah pemilihan DKI, Rommy,  sangat besar.

"Industri kreatif berkembang seiring  pesatnya penggunaan informasi dan teknologi, serta banyak anak muda yang kreatif yang mampu berjaya dengan bisnis ini," ujar Rommy, Senin (6/1). 

Industri kreatif, kata dia, merupakan sektor ekonomi yang berhubungan dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. 

"Kadang juga dikenal dengan nama industri budaya. Misalnya yang termasuk kategori nya adalah film, musik, perangkat lunak, kerajinan, fashion, dan permainan video dan animasi," papar pria yang dijuluki "Si Anak Kampung Jakarta" itu.

Rommy mencontohkan, saat ini di Indonesia sudah  mulai diproduk film animasi dari Mizan, atau aplikasi online serta game online yang diciptakan oleh anak-anak muda Indonesia. 

"Sebut saja aplikasi "baby write number" di Nokia sebagai permainan edukatif untuk anak-anak yang mengantarkan penemunya sebagai pemenang dikontes Spanyol," cetus Rommy.

Belum lagi, kata dia,  bisnis musik, film, dan broadcasting yang juga sangat menjanjikan.  "Lihat saja Korsel yang serius menggarap sektor film dan musiknya, sehingga "demam Korea" sampai juga ke Indonesia."

Rommy berharap potensi yang besar itu bisa mendapat dukungan pemerintah. Menurut dia, jika disokong pemerintah, maka anak-anak muda tidak hanya bisa menyalurkan hobi seni budaya, tapi juga bisa mendapatkan materi dari sektor industri kreatif sejenis ini.

Menurt Rommy,  persoalan yang melanda negara maju dan berkembang saat ini adalah kenakalan remaja dan tindak kriminal yang dilakukan remaja,  baik itu yang putus sekolah, pengangguran, maupun peserta aktif di lembaga pendidikan. 

"Dengan adanya banyak wadah untuk pengembangan industri kreatif, ini bisa menyalurkan energi negatif  yang besar dan merusak itu menjadi energi positif nan produkif," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement