REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Sejak Sabtu (4/1) hingga Ahad (5/1) pukul 06.00 WIB, telah terjadi 77 kali letusan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, letusan dengan tinggi 500-4.000 meter itu disertai awan panas dengan jarak luncur 1.500-4.500 meter ke arah selatan tenggara.
"Luncuran awan panas makin meningkat dan semakin jauh," katanya, Ahad, (5/12).
Gempa hybrid, ujar Sutopo, sebagai penanda proses pembentukan kubah lava juga makin meningkat. PVMBG Badan Geologi terus melaporkan perkembangan aktivitas Sinabung kepada BNPB, BPBD Sumut dan Pemda Karo.
Dengan kondisi tersebut status Gunung Sinabung dinyatakan masih berada di level IV (Awas). Desa-desa dalam radius 5 kilometer - 7 kilometer di sisi tenggara, seperti Desa Pintu Beso dan Desa Jeraya harus dikosongkan.
"Jangan terpancing isu-isu yang menyesatkan. Ikuti semua arahan pemerintah, aktivitas Gunung Sinabung dipantau secara intensif," ujar Sutopo.
Dengan kondisi aktivitas gunung Sinabung yang terus meningkat, lanjut Sutopo, maka rencana kontinjensi dengan skenario terburuk perlu dimatangkan.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif telah memerintahkan semua kementerian/lembaga, BPBD Sumut, Pemda Karo dan semua yang terlibat menyiapkan langkah-langkah antisipasinya.
Hingga saat ini jumlah pengungsi sebanyak 20.491 jiwa (6.387 kk) yang tersebar di 32 titik penampungan. Dari jumlah itu terdapat kelompok rentan yaitu 1.200 jiwa lansia, 179 ibu hamil, dan 606 bayi. Pengungsi berasal dari 25 desa di sekitar Sinabung.