REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program penghematan BBM dan pengurangan polusi melalui Hari Bebas Kendaraan (car free day/CFD) menunjukkan hasil positif karena itu hari pelaksanaannya perlu ditambah. Penasihat Perubahan Iklim Asia Pasifik untuk UNESCO, Faisal Yusuf, mengatakan daerah-daerah lain di seluruh Indonesia diharapkan dapat segera menyusul untuk melaksanakan CFD
Saat ini, program-program penghematan BBM dan pengurangan polusi seperti yang telah dilakukan di DKI Jakarta, Kota Depok, dan Kota Bandung."Kalau bisa jangan hanya 'one day', bisa ditingkatkan menjadi 'two days', 'three days' dan seterusnya," kata Faisal di Jakarta, Sabtu (4/1).
Karena itu, ia mengapresiasi kebijakan yang dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melalui Instruksi Gubernur DKI Nomor 150 tahun 2013 yang ditandatanganinya pada 30 Desember 2013 lalu, yang isinya melarang PNS naik kendaraan bermotor setiap Jumat di minggu pertama.
Menurut dia, kebijakan yang berlaku bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta tersebut akan membawa pada tumbuhnya rasa cinta terhadap lingkungan dengan pengurangan polusi. Faisal menambahkan bahwa Hari Bebas Kendaraan yang sebelumnya sudah terlaksana sejak 2008 sudah cukup efektif mengurangi 20 persen polusi di Jakarta dibanding hari-hari berikutnya. Karena itu akan menjadi lebih baik jika program serupa ditambah.
Sementara itu, mantan Ketua DPRD Jawa Barat Eka Santosa mengatakan bahwa keefektifan program tersebut harus terus ditingkatkan dan masyarakat harus disadarkan, karena hal itu sangat baik bagi kesehatan lingkungan dan membuat masyarakat dapat hidup sehat dan bersih."Masyarakat harus menyayangi alam sebagai ayahnya dan bumi sebagai ibundanya. Kita harus banyak belajar dari alam dan kita berhutang budi pada bumi dan alam semesta, jika rasa cinta itu sudah terlaksana maka keuntungan akan segera langsung dirasakan masyarakat. Kesadaran untuk menjaga kesehatan lingkungan harus dimunculkan, dan pastinya harus didukung oleh pemerintah setempat," ujar dia.