Sabtu 04 Jan 2014 20:31 WIB

Warga Aceh Tewas Diinjak Gajah

Empat ekor Gajah Sumatera (elephant maximus sumatranus) melakukan patroli dipinggiran hutan Desa Cot Dulang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Kamis (8/3).
Foto: Antara Foto
Empat ekor Gajah Sumatera (elephant maximus sumatranus) melakukan patroli dipinggiran hutan Desa Cot Dulang Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Kamis (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Warga Kabupaten Aceh, Provinsi Aceh, Yusmani (59 tahun) tewas diinjak seekor gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) di kawasan jalan lintas Desa Buloh, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Tak hanya itu, anaknya, Referendi (13), saat ini tengah kritis dan mengalami patah tulang karena ikut dihempas gajah.

Kapolsek Meureubo Ipda Jhon Darwin mengatakan, gajah menyerang ayah dan anak tersebut ketika keduanya tertidur, Sabtu (4/1), sekitar pukul 05.00 WIB dalam sebuah gubuk dalam lokasi perkebunan.

"Tiba-tiba gajah menyerang gubuk mereka, Yusmani bersama anaknya tidur agak di samping pintu. Sehingga dapat dengan mudah gajah menginjaknya dia terlebih dahulu," katanya.

Kedua korban merupakan warga Desa Ujong Tanoh Darat, Meureubo. Mereka merupakan petani yang bekerja membersihkan kebun milik saudaranya Abdullah Sani, sejak Jumat (3/1).

"Kedua korban dibawa ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Korban meninggal diotopsi dan diserahkan ke kepada keluarga," jelasnya.

Puskesmas Pembantu Desa Bukit Jaya yang awal menangani korban menyebutkan kondisi korban Yusmani tidak dapat diselamatkan karena tewas di tempat kejadian. Sedangkan anaknya mendapat perawatan dan tertolong setelah dibawa ke RSUD Cut Nyak Dhien di Meulaboh.

"Korban meninggal badannya masih utuh, namun semuanya sudah patah-patah dan remuk. Sedangkan anaknya mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh. Seperti paha dan masih dapat diselamatkan," kata petugas medis Puskesmas Pembantu Desa Bukit Jaya.

Sementara itu, Raja (34) warga Desa Pulo Teugoh, mengatakan, kawasan tersebut dulunya merupakan lintasan kawanan gajah yang telah berubah menjadi area pertambangan batu bara.

"Hutan di kawasan itu sudah gundul. Apalagi jalan lintas gajah itu sudah menjadi lintasan mobil dan truk mengangkut batu bara dan lokasinya hanya sekitar 2,5 kilometer dari pemukiman warga," papar Raja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement