Sabtu 04 Jan 2014 19:19 WIB

Awas Penyakit Bawaan Demokrasi Indonesia

Priyo Budi Santoso
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan 2014 merupakan tahun politik, yang merupakan momentum untuk alih generasi kepemimpinan. Namun masyarakat harus waspada terhadap penyakit bawaan dalam praktik demokrasi di Indonesia.

Priyo mengatakan 2014 merupakan titik balik untuk melakukan evaluasi terhadap demokrasi yang dijalankan di Indonesia. "Demokrasi yang dijalani sekarang ini membawa penyakit bawaan. Jika tidak hati-hati efeknya akan sangat luar biasa," papar Priyo, dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta Selatan, Sabtu (4/1).

Penyakit bawaan yang ada dalam praktik demokrasi Indonesia adalah tergerusnya nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. Hal yang terjadi sekarang adalah antara pemimpin saling tuding, terjadi gesekan dalam masyarakat, dan tidak ada peluang gagasan besar yang muncul tentang republik ini. "Setiap hari yang terjadi adalah keinginan untuk meng-kill lawan-lawan politik. Ini terjadi masif," kata politikus Golkar yang disebut dilirik jadi cawapres Prabowo Subianto tersebut.

Selain itu, lanjutnya, saat ini muncul generasi baru pemilih di Pemilu 2014. Menurut Priyo, ada 50 juta pemilih muda dalam Pemilu 2014, yang jika dikonversi dalam kursi jumlahnya mencapai 210 kursi di DPR. Kelompok pemilih ini adalah pemilih yang lahir setelah masa reformasi dan tidak melihat masa sebelumnya. 

Kalau sekarang adalah momentum regenerasi karena masa berakhirnya pemerintahan SBY. Sekarang ini para tokoh yang bermunculan, baik yang gaek maupun yang baru memiliki peluang yang sama. "Ini karena yang akan dihadapi bukan lagi incumbent sekuat SBY," kata Priyo. Trend kepemimpinan muda ini juga terjadi di berbagai dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement