REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat tanggal 4 Januari 2014 ini, Harian Republika merayakan hari kelahirannya ke-21.
Menurut Janet Steele, profesor dari Fakultas Media dan Hubungan Publik, Universitas George Washington, Amerika Serikat, Harian Republika merupakan media yang berbasis agama Islam terbesar di Indonesia yang dapat bertahan lama hingga 21 tahun.
Janet yang sedang melakukan penelitian terkait jurnalisme di beberapa negara ini mengatakan, pluralisme aliran Islam menjadi bagian dari Harian Republika. "Republika tidak memihak pada aliran Islam tertentu," katanya di kantor Republika, Jumat (3/1).
Menurutnya, Harian Republika dapat bertahan lama karena bersifat lebih moderat, modern, nasionalis, populis, serta Islami. "Pers di dunia banyak yang tidak dapat bertahan lama. Namun, berbeda dengan Republika," tambahnya. Selain itu, budaya Islam juga mempengaruhi jurnalisme di Indonesia, khususnya harian Republika.
Janet berharap agar Republika dapat mempertahankan eksistensinya dengan mengusung tema-tema yang tetap menarik dan sesuai dengan pangsa pasarnya.
Janet pun mengaku kaget dengan konten-konten Republika, seperti konten Leisure, yang mengupas tentang gaya hidup terkini.
"Meskipun di halaman itu diberi nama 'Hijabbers Corner' namun tidak semua model yang ditampilkan di 'Leisure' menggunakan hijab," katanya.