REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres Boediono mendadak memanggil sejumlah menteri dan pejabat terkait perekonomian untuk rapat membahas kenaikan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kilogram yang dalam beberapa hari meresahkan masyarakat.
Sumber di Istana Wapres mengatakan, Boediono akan memanggil para menteri dan pejabat di Istana Wapres pada pukul 14.00 WIB. Setelah rapat selesai menurut rencana akan dilakukan jumpa pers.
Belum diketahui menteri dan pejabat siapa yang akan dipanggil Boediono. PT Pertamina (Persero) per 1 Januari 2014 menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar 68 persen.
Wapres Komunikasi Perusahaan Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kenaikan harga itu dilakukan untuk menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg yang rata-rata Rp 6 triliun per tahun.
"Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014 pukul 00.00, Pertamina memberlakukan harga baru elpiji nonsubsidi 12 kg secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg," katanya.
Menurut Ali, besaran kenaikan di tingkat konsumen itu akan bervariasi berdasarkan jarak stasiun elpiji ke titik serah (supply point).
Dengan kenaikan Rp3.959 per kg tersebut, maka per tabung elpiji 12 kg kenaikan harganya mencapai Rp 47.508.
Sebelum kenaikan, harga elpiji 12 kg adalah Rp5.850 per kg atau Rp 70.200 per tabung yang berlaku sejak 2009. Dengan demikian, harga elpiji 12 kg akan menjadi Rp 117.708 per tabung.